Advertisement
Setengah Tahun, PAD Wisata Gunungkidul Baru Tercapai Rp13,8 Miliar

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pariwisata Gunungkidul harus bekerja ekstra keras untuk mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi wisata sebesar Rp32 miliar di tahun ini. Pasalnya, hingga semester pertama 2025 berakhir, capaian pendapatan baru di kisaran Rp13,8 miliar.
BACA JUGA: PAD Wisata Gunungkidul Baru Tercapai Rp12 Miliar
Advertisement
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Dinas Pariwisata Gunungkidul, Supriyanta mengatakan, PAD dari sektor kepariwisataan belum optimal. Hal ini terlihat dari capaian pendapatan yang masuk per 2 Juli 2025.
Menurut dia, tahun ini mendapatkan target memasok pendapatan dari retribusi wisata sebesar Rp32 miliar, tapi realisasinya baru mencapai Rp13.872.736.455.
“Capainnya belum ada separuh dari target PAD Wisata yang dipatok di tahun ini,” kata Supri kepada wartawan, Kamis (3/7/2025).
Hal yang sama juga terlihat dari target kunjungan wisata. Di tahun ini, dinas pariwisata ditarget mendatangkan sebanyak 3,5 juta pengunjung, tapi realisasi hingga akhir Juni mencapai 1,3 juta pengunjung.
“Kami masih terus berupaya mengoptimalkan sektor pendapatan dari retribusi tiket masuk maupun kedatangan pengujung pariwisata ke Gunungkidul,” ungkapnya.
Menurut dia, tingkat kunjungan belum optimal pendapatan yang belum optimal, karena destinasi wisata di Bumi Handayani didominasi wisata alam. Oleh karenanya, kondisi cuaca sangat berpengaruh terhadap tingkat kunjungan.
“Kalau cuaca buruk, maka antusiasme kunjungan berkurang,” katanya.
Di sisi lain, adanya larangan study tour yang diterapkan di beberapa daerah ikut berdampak terhadap kunjungan wisata ke Gunungkidul. “Padahal studi tour menjadi salah satu untuk mendongkrak tingkat kunjungan dan dampaknya sudah terasa. Tapi, kami tetap yakin dan terus berusaha mencapai target pendapatan maupun kunjungan wisata ke Bumi Handayani,” katanya.
Supri berpendapat sudah ada sejumlah agenda yang dipersipakan untuk mengoptimalkan pendapatan maupun kunjungan wisata. Sebagai contoh, belum lama ini digelar kegiatan Festival Bonsai Nasional.
Selain itu, pada pertengahan Juli mendatang juga digelar Geopark Night Specta yang digelar di kawasan Embung Gunung Api Purba Nglanggeran. Selanjutnya, pada Sempteber mendatang juga diselenggarakan even Gunungkidul Tourims Fest di Desa Wisata Sembrani di Kalurahan Watusigar, Ngawen.
“Mudah-mudahan ini bisa mendongkrak kunjungan wisata ke Gunungkidul,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Oneng Windu Wardhana menambahkan, libur panjang yang bertepatan dengan libur nasional dan cuti bersama ikut mempengaruhi kunjungan wisata. Pasalnya, momen ini dinilai terlalu sering dan berdekatan membuat antusiasme pengunjung berkurang.
Di sisi lain, juga ada larangan kegiatan studi tour dari sekolah yang membuat kunjungan rombongan pelajar menurun drastis. “Efisiensi anggaran di banyak instansi dan sekolah membuat perjalanan wisata bukan lagi menjadi prioritas sehingga memberikan pengaruh,” katanya.
Meski demikian, ia berharap sektor kepariwisataan di Gunungkidul bisa terus tumbuh. Oleh karenanya, upaya promosi akan terus digencarkan sehingga kunjungan wisata dapat terus ditingkatkan.
“Promosi menjadi salah satu kunci untuk mengenalkan keindahan destinasi wisata di Gunungkidul,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL dari Solo ke Jogja Hari Ini Jumat (18/7/2025)
- Jadwal KA Prameks Jogja Kutoarjo Hari Ini (18/7/2025)
- Jadwal Bus Sinar Jaya dari Malioboro ke Parangtrtis Bantul Hari Ini, Jumat 18 Juli 2025
- Ada Pemeliharaan Jaringan, Listrik di Wilayah Bantul Utara Bakal Padam 3 Jam Siang Ini
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
Advertisement
Advertisement