Advertisement
Ramah Lingkungan, Distribusi Daging Kurban di Masjid Walidah Dahlan Unisa Tidak Memakai Plastik

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Masjid Walidah Dahlan Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa) melakukan penyembelihan hewan kurban dalam rangkaian Iduladha 2025. Menariknya masjid ini tidak lagi menggunakan plastik dalam distribusi daging, melainkan diganti dengan Telo Bag agar mudah diuraii.
Ketua Takmir Masjid Walidah Dahlan Muhammad Nurdin Zudhi menjelaskan tahun ini menyembelih 10 ekor sapi serta 14 ekor kambing. Distribusi daging tidak hanya untuk warga sekitar kampus, namun juga di wilayah terpencil atau yang membutuhkan seperti desa binaan kampus. "Kami tahun mengangkat tema berbagi 2.000 paket daging kurban zero plastik, tujuannya agar ramah lingkungan," katanya, Senin (9/6/2025).
Advertisement
BACA JUGA: Petugas Pemantau Hewan Kurban Fokus pada Pemeriksaan Cacing Hati
Ia menambahkan kantong untuk pembungkus daging tidak lagi menggunakan plastik, melainkan diganti dengan telo bag yang mudah terurai dan tidak mencemari lingkungan. Penggunaan kantung non-plastik ini telah memasuki tahun kedua di Masjid Walidah atau kurban zero plastik.
Pihaknya menjamin proses penyembelihan sesuai dengan syariat. Karena juru sembelih sudah bersertifikat Juru Sembelih Halal. Mereka sudah diberikan pelatihan secara khusus sehingga dipastikan mampu menjalankan penyembelihan sesuai dengan kaidah. "Juru sembelihnya sudah bersertifikat dan pembagian daging kurban kami upayakan ramah lingkungan karena tidak pakai plastik," katanya.
Ketua Panitia Penyembelihan Hewan Kurban Masjid Walidah Islamiyatur Rohmah menambahkan sohibul kurban berasal dari internal Unisa, mitra kampus terdiri atas BSI, BPD, BRI hingga Bank Niaga dan lain-lain serta jemaah masjid. Selain itu ada program mahasiswa latihan kurban yang berhasil mendapatkan satu ekor sapi. Selain warga, daging juga dibagikan kepada para pedagang kecil serta drivel ojol.
BACA JUGA: DKPP Bantul Pastikan Hewan Kurban Sehat, 2.000 Titik Pemotongan Diawasi 150 Petugas
"Kami sejak berkomitmen untuk zero plastik, dulu pernah pakai besek, tetapi setelah diamati, setelah dibagikan pakai besek itu warga akhirnya masuk ke plastik lagi. Akhirnya kami menggunakan telobag meski pun harganya lebih mahal," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Perang Iran dan AS, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sarankan Pemerintahan Prabowo Lakukan Ini
Advertisement

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju
Advertisement
Berita Populer
- DKP Kulonprogo Tidak Mengajukan Kampung Nelayan Merah Putih, Ini Alasannya
- Puluhan Kasus Leptospirosis Ditemukan di Sleman, 8 Orang Meninggal Dunia
- Peringati Bulan Bung Karno, DPRD DIY Gelar Wayang Kulit Semar Mbangun Khayangan
- Franziska Fennert Pamerkan Karya Seni Daur Ulang Plastik
- Kelurahan Suryodiningratan Optimalkan Bank Sampah dan Transporter
Advertisement
Advertisement