Advertisement
Desa Wisata Bendo Nyawiji Luncurkan Identitas Visual Baru

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL – Desa Wisata Bendo Nyawiji, yang terletak di Kalurahan Trimurti, Srandakan, Bantul meluncurkan identitas visual baru berupa logo yang dirancang bersama mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Jogja, Irawan Andang Rosiyanto. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat branding desa wisata sekaligus membuka ruang implementasi teori komunikasi dan desain bagi mahasiswa.
Logo yang dirancang memuat filosofi simbol pohon bendo yang menjadi asal nama dusun, daun berjumlah sembilan yang melambangkan kesempurnaan, ombak sebagai simbol tantangan, serta keris pasopati sebagai lambang keteguhan. Semua elemen menghadap ke atas sebagai simbol tauhid, dibingkai dalam lingkaran yang mencerminkan persatuan masyarakat.
Advertisement
BACA JUGA: Pantai Goa Cemara Siapkan Penambahan Fasilitas Wisata Seluas 20 Hektare
Logo baru tersebut telah resmi tercatat sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) per 7 Juni 2025. Dengan perlindungan hukum ini, Desa Wisata Bendo Nyawiji kini dapat menggunakan identitas visual tersebut secara resmi di berbagai media promosi dan produk kreatif.
Pengelola desa wisata Bendo Nyawiji, Partono menyambut positif inisiatif ini. “Harapannya, logo ini bisa membuat Bendo Nyawiji semakin dikenal, memiliki identitas kuat, mudah diingat, dan mencerminkan keunikan desa wisata,” ujarnya, Selasa (10/6/2025).
Proses kreatif diawali dengan observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan pengelola desa, hingga sesi brainstorming untuk memastikan visual yang dihasilkan benar-benar merepresentasikan filosofi desa. Irawan menjelaskan bahwa proyek ini tidak hanya mendukung promosi, tetapi juga menguatkan identitas desa dalam jangka panjang.
“Saya berharap identitas visual ini bermanfaat dalam banyak aspek untuk Bendo Nyawiji. Terima kasih kepada dosen pembimbing dan kampus yang mendukung inisiatif ini,” ungkapnya.
Dosen pembimbing, Sheila Lestari Giza Pudrianisa menekankan pentingnya identitas visual dalam dunia pariwisata. “Tanpa logo yang kuat, sulit bagi publik mengenali dan mengingat sebuah destinasi. Saya bangga ada mahasiswa yang berkontribusi nyata untuk desa wisata,” kata Giza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sidang Kasus Pemerasan: Nikita Mirzani Bongkar Produk Reza Gladys Tak Terdaftar BPOM
Advertisement

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur
Advertisement
Berita Populer
- 168 PPPK Tahap 1 Dapat SK, Wabup Kulonprogo: Jangan Digadai untuk Pinjol dan Judol
- Mulai Bulan Ini, 2 SD di Gunungkidul Digabung dengan Sekolah Lain Karena Kekurangan Siswa
- Kembangkan Bukit Dermo, Pemkab Bantul Alokasikan Anggaran Rp1,5 Miliar
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Kamis 31 Juli 2025, Naik dari Stasiun Tugu, Lempuyangan hingga Palur
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Kamis 31 Juli 2025 di Kantor Kalurahan Condongcatur
Advertisement
Advertisement