Advertisement

Panen Perdana Kopi di Lereng Merapi, Ini Pesan Sri Sultan untuk Taru Martani dan Petani

Abdul Hamied Razak
Senin, 16 Juni 2025 - 08:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Panen Perdana Kopi di Lereng Merapi, Ini Pesan Sri Sultan untuk Taru Martani dan Petani Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat Panen Perdana Kopi di Lereng Merapi "Kopi Sleman, Berkualitas Untuk Negeri" di Dusun Ploso Kerep, Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan, Sleman pada Minggu (15/6/2025).ist - pemkabsleman

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Untuk mendukung pengembangan budi daya kopi di lereng Merapi, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap konsistensi produksi dan pemasaran terus dilakukan.

Pemda DIY, kata Sultan akan memberikan bantuan pembuatan embung bagi para petani kopi di Cangkringan, Sleman. Keberadaan embung tersebut nantinya diharapkan dapat menjadi sumber pengairan bagi kebun-kebun kopi warga agar dapat menghasilkan produk kopi unggulan.

Advertisement

"[Bangun embung] Tidak usah (dana dari) APBN, daerah saja bisa. Kami di provinsi juga sudah membangun embung, di mana-mana, seperti untuk perkebunan teh ataupun durian," ungkap Sri Sultan pada Panen Perdana Kopi Sleman "Kopi Sleman, Berkualitas Untuk Negeri" di Dusun Ploso Kerep, Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan, Sleman pada Minggu (15/6/2025).

BACA JUGA: Pemkab Sleman Kenalkan Kopi Merapi lewat Festival Sekaligus untuk Bantu Petani

Meski begitu, Sri Sultan tetap mengharapkan dukungan dari masyarakat dan perangkat desa setempat. Hal ini berkaitan dengan kegiatan gotong-royong masyarakat untuk membuat saluran-saluran air penghubung embung dan kebun-kebun.

"Kalau ada embung tapi tidak ada pipa-pipa untuk mengairi hingga ke perkebunan kopi, ya percuma juga. Jadi bisa tidak, kita gotong royong bersama memasang pipa?. Yang murah saja yang penting air bisa mengalir dari embung ke tanaman kita," imbuhnya.

Konsistensi Produksi dan Pemasaran

Tak hanya itu, Sultan juga berharap semua pihak yang terlibat pada upaya pengembangan perkebunan kopi di Sleman ini untuk bisa berkonsolidasi agar tetap konsisten menjaga perkebunan kopi ini. Pentingnya konsistensi ini, lanjut Sultan, agar tanaman kopi yang sudah mulai berbuah dengan baik ini, bisa terus menghasilkan buah-buah kopi berikutnya yang berkualitas.

"Untuk pemasaran juga harus konsisten dan jual kopinya pakai satu nama saja, jangan macam-macam, nanti justru saling bersaing. Harapan saya ada satu branding saja, harga jualnya juga disamakan, bangun jaringan bisnis, dan tumbuhkan masyarakat yang guyub dan semangat kebersamaan. Jangan sampai ketika ada banyak permintaan tidak tersedia stok yang memadai," katanya.

Tak kalah penting, sambung Sultan, adalah membangun jaringan untuk pengembangan dan pemasaran. Terkait BUMD PT Taru Martani yang akan menyerap hasil panen, Sri Sultan mengapresiasi. "Silahkan [petani] membangun jaringan, bisa [dengan] perbankan, BPD, BUMD ( seperti Taru Martani) bisa. Ketua perkopian juga saya minta datang ke sini, kan bisa berbuat sesuatu untuk marketnya nanti kita rasakan," ucapnya.

Panen perdana kopi Sleman ini dihadiri pula oleh Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Heru Tri Widarto. Heru mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan pengembangan kebun kopi di Sleman yang dimulai tiga tahun lalu. Menurutnya, Yogyakarta sebagai kota pariwisata tentu memiliki keterkaitan erat dengan komoditas kopi.

"Kopi dan pariwisata itu hubungannya sangat erat. Kita mungkin berpikirnya kopi diproduksi untuk ekspor. Padahal kalau kita menjadikannya daya tarik bagi wisatawan, akan mendatangkan lebih banyak keuntungan," katanya.

Heru menjelaskan, dengan kemampuan menghasilkan biji kopi berkualitas, wisatawan akan terpanggil mengunjungi lereng Merapi, menikmati kopi dan alam. Para wisatawan yang datang pun tentu akan menggunakan transportasi udara maupun darat, yang tentu membantu bisnis transportasi. Selain itu, bisnis perhotelan dan penginapan pun ikut terbantu, dan bisnis makan minum, bahkan UMKM Yogyakarta juga ikut tumbuh.

"Kami dari Kementerian Pertanian berkomitmen, kalau mau lebih dikembangkan lagi perkebunan kopi di DIY ini, tentu akan kami bantu dan dukung. Tahun depan kami akan mulai beralih fokus, dari beras dan jagung ke tanaman perkebunan, termasuk kopi. Apalagi saya lihat di daerah sini masih cukup banyak lahan yang bisa ditanami kopi, apalagi kopi bisa dengan metode tumpang sari. Dan tanaman ini juga bisa menjadi tanaman konservasi tanah, sehingga fungsi ekologi dapat, fungsi ekonominya apalagi," imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Sleman, Harda Kiswaya yang juga mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan masyarakat Umbulharjo menanam kopi di lahan-lahan mereka, hingga mampu tumbuh baik dan subur. Ke depan, perkebunan kopi rakyat ini akan terus dikembangkan lebih baik lagi. "Kami juga berterima kasih atas motivasi serta dorongan pusat dan Pemda DIY. Kolaborasi pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten Sleman bersama masyarakat lereng Merapi ini akhirnya berhasil mewujudkan perkebunan kopi di lereng Merapi," imbuhnya.

Siap Menyerap

Sementara itu terkait pemasaran hasil Panen kopi lereng Merapi, Direktur Utama (Dirut) PT Taru Martani, Widayat Joko Priyanto menyatakan, Taru Martani siap menyerap hasil panen kopi lereng merapi.

Widayat menjekaskan, sebagai BUMD milik Pemda DIY yang bergerak di bidang pangan dan pertanian, Taru Martani berkomitmen untuk mendukung program Pemda DIY. "Kami memiliki turunan usaha yaitu caffe dan resto dimana di dalamnya ada menu kopi. Jadi memang ini relevan," tuturnya

Widayat berharap dengan kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah DIY dan pemkab Sleman, serta stakeholder dan masyarakat, Kopi Lereng merapi menjadi komoditas unggulan baru dari DIY. "Taru Martani siap mendukung. Kami akan menyerap hasil panen dan membantu pemasarannya. Prinsipnya kami sebagai BUMD berkomitmen memberikan manfaat kepada masyarakat DIY," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seluruh Pembelaan Oknum TNI AL Jumran Pembunuh Jurnalis Juwita Ditolak Majelis Hakim

News
| Senin, 16 Juni 2025, 16:57 WIB

Advertisement

alt

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI

Wisata
| Jum'at, 06 Juni 2025, 16:02 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement