Advertisement

Ratusan Hektar Tanaman Jagung di Sleman Sudah Dipanen

Andreas Yuda Pramono
Selasa, 17 Juni 2025 - 07:57 WIB
Ujang Hasanudin
Ratusan Hektar Tanaman Jagung di Sleman Sudah Dipanen Panen jagung di Celep, Srigading, Sanden, Bantul, Kamis (10/10/2019). - Harian Jogja - Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman menyampaikan ada 354,25 hektar (ha) lahan pertanian jagung yang telah dipanen sejak awal tahun hingga Mei 2025. Adapun total lahan pertanian jagung ada 171,87 ha.

Advertisement

Kepala Bidang Tanaman Pangan DP3 Sleman, Siti Rochayah Dwi Mulyani, mengatakan ada tiga kapanewon yang menjadi sentra pertanian jagung, yaitu Kapanewon Prambanan, Ngemplak, dan Kalasan. Prambanan menyumbang produktivitas paling banyak di antara ketiga wilayah.

Siti mengaku Prambanan memang banyak menghasilkan jagung lantaran mayoritas lahan tadah hujan dan memiliki karakteristik tanah bebatuan sehingga tidak memungkinan ditanami padi. Sebab itu, sistem tanam padi hanya dilakukan sekali dalam setahun.

Total panen jagung sejak awal tahun hingga Mei 2025 sebanyak 354,25 ha juga disumbang paling banyak dari Prambanan sebesar 343 ha yang dipanen pada Februari 2025. Total luas lahan pertanian jagung di Prambanan ada 112 ha.  

BACA JUGA: Panen Perdana Kopi di Lereng Merapi, Ini Pesan Sri Sultan untuk Taru Martani dan Petani

Kapanewon Prambanan juga mendapat bantuan pertanaman jagung pada akhir Oktober dan awal November 2024 untuk 343 hektar. Sedangkan rata-rata per ha pada 2024 dapat menghasilkan 7,36 ton. Pada 2025, produktivitas per ha bisa mencapai 40,3 ton.

“Ngemplak dan Kalasan ada tapi belum banyak tahun ini. Mereka baru akan tanam sekitar Juli atau Agustus 2025. Ketersediaan air masih banyak jadi optimalisasinya ke padi. Kalau mulai surut nanti beralih ke palawija, seperti jagung dan kacang tanah,” kata Siti ditemui di kantornya, Senin (16/6/2025).

Siti menerangkan lahan pertanian jagung di Kapanewon Ngemplak dan Kalasan yang dipanen merupakan hasil dari penanaman jagung bantuan Polresta Sleman. Polresta mendapat tugas untuk menanam 433 ha lahan di luar lahan sawah. Namun, hanya ada 157 ha yang dapat ditanami jagung.

Terangnya, produksi jagung di Sleman kebanyakan digunakan untuk pakan ternak. Sebenarnya, Perum Bulog juga melakukan penyerapan jagung. Namun, syarat penyerapan lebih ketat daripada syarat untuk gabah.

“Bulog mau beli kalau kadar air minimal 14 persen dan tidak ada jamur. Kebanyakan karena masih hujan, petani sebenarnya bisa mencapai minimal kadar air, tapi jamurnya itu susah,” katanya.

Lebih jauh, Siti menyampaikan Kementerian Pertanian akan memberi bantuan benih jagung untuk 1.000 ha. Per ha akan mendapat alokasi 15 kg benih. Penanaman akan dilakukan sekitar Juni atau Juli 2025.

Sementara, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tirto Sembodo Tirtomartani, Janu Riyanto, mengatakan ada beberapa hektar lahan pertanian jagung di Kapanewon Kalasan. Beberapa petani telah melakukan penanaman. “Ada yang sudah tanam dan ada yang belum. Kalau produktivitas rata-rata per tahun bisa tujuh ton per hektar,” kata Janu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemendagri Undang Gubernur Sumut Bobby Nasution Bahas Masalah Kepemilikan Empat Pulau

News
| Selasa, 17 Juni 2025, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI

Wisata
| Jum'at, 06 Juni 2025, 16:02 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement