Advertisement
Alasan Pensiun dan Sekolah, Ada 27.000 Orang Migrasi ke Sleman

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sleman menyampaikan ada 27.426 pendatang di Bumi Sembada sepanjang 2024. Jumlah ini lebih besar daripada warga pindah keluar di periode yang sama sebanyak 20.344 pendatang.
Plt. Kepala Dinas Dukcapil Sleman, Susmiarto, mengatakan data tersebut berasal dari Pangkalan Data Administrasi Kependudukan (PDAK) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Semester II 2024.
Ada beberapa faktor pendorong migrasi penduduk masuk tersebut. “Bisa juga mereka datang memang untuk bekerja di Sleman atau sekolah bisa juga. Alasan lain mungkin kembali ke daerah asal karena sudah pensiun,” kata Susmiarto dihubungi, Sabtu (21/6/2025).
Susmiarto mengaku migrasi luar daerah masuk ke Sleman tersebut tidak akan membawa dampak terhadap peningkatan angka kemiskinan di Sleman.
Disinggung ihwal fasilitas kepada penduduk yang masuk di Sleman, dia mengaku Dukcapil menyediakan fasilitas berbasis online yang mudah diakses oleh calon penduduk Sleman.
Advertisement
Mereka dapat langsung mengisi formulir mengenai kepindahan yang disertai surat keterangan pindah dari daerah asal penduduk dan sudah memperoleh kartu keluarga (KK).
“Dengan kartu keluarga tersebut lalu tukar kartu tanda penduduk [KTP] dengan KTP baru Sleman. Bagi penduduk yang tidak bisa ngurus surat pindah dari daerah asal atau terlanjur tinggal di Sleman bisa difasilitasi urus urat pindah dari asalnya,” katanya.
BACA JUGA: Siswa Bakal Tetap Dapat MBG Selama Libur Sekolah, BGN Menyusun Petunjuk Teknis
Sekretaris Dinas Sosial Sleman, Sigit Indarto, mengatakan instansinya belum pernah menggelar diskusi mengenai fenomena migrasi penduduk masuk ke Sleman dalam jumlah yang banyak.
Mengenai kaitan antara banyaknya penduduk masuk dengan angka kemiskinan, Sigit mengaku belum ada data konkret.
“Hal yang paling terasa itu jumlah lansia yang cenderung naik. Tahun 2024 naik 15,86 persen. Itu mungkin salah satunya karena banyak yang nyaman tinggal di Sleman. Tapi belum ada penelitiannya loh ini,” kata Sigit.
Di lain pihak, Perencana Ahli Muda Bappeda Sleman, Sigit Novianto Suhardi, mengaku persoalan migrasi penduduk baik masuk maupun keluar Kabupaten Sleman sempat dibahan ketika perumusan grand desain kependudukan. Hanya, dia tidak dapat menyampaikan detail grand desain dan pembahasan tersebut.
“Kalau terkait kependudukan jadi ketugasannya bidang pemerintahan dan sumber daya manusia,” kata Sigit. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini Jumat 18 Juli 2025, Lengkap dari Stasiun Tugu Sampai Palur
- Jadwal Bus DAMRI Semarang-Jogja PP, Jumat 18 Juli 2025
- Layanan SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Ini (18/7/2025), Cek Lokasi dan Jamnya
- Jadwal KRL dari Solo ke Jogja Hari Ini Jumat (18/7/2025)
- Jadwal KA Prameks Jogja Kutoarjo Hari Ini (18/7/2025)
Advertisement
Advertisement