Advertisement
Pengelola SPBU Gedongtengen Jogja yang Sempat Terbakar Wajib Minta Izin Warga

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Rencana operasional SPBU Gedongtengen Jogja, yang sempat terbakar, beberapa waktu lalu, ditolak warga sekitar. Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, mendorong agar pengelola SPBU Gedongtengen meminta izin dari warga sebelum kembali beroperasi. “Pengelola harus menghormati warga, karena ledakan disertai kebakaran sudah terjadi dua kali, sehingga warga merasa tidak aman,” ujar Hasto saat ditemui, Rabu (2/7/2025).
Hasto menuturkan dua kejadian kebakaran membuat warga merasa khawatir terhadap keamanan operasional SPBU tersebut. Selain itu, menurut Hasto, warga juga melaporkan sumur yang ada di sekitar SPBU tersebut tercemar bahan bakar minyak (BBM).
Advertisement
Hasto menilai warga perlu diberikan jaminan keamanan ketika SPBU mulai beroperasi kembali. Dia akan meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, dan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Jogja untuk mengecek kondisi air sumur di sekitar SPBU Gedongtengen.
BACA JUGA: Hendak Menceburkan Diri ke Laut di Parangtritis, Warga Lansia Asal Bogor Selamat
Selain itu, dia juga meminta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Jogja untuk menyampaikan kepada pengelola SPBU Gedongtengen agar meminta izin warga setempat sebelum beroperasi lagi.
Lurah Pringgokusuman, Supriyadi, mengakui ada 40 warga setempat yang menolak rencana operasional kembali SPBU Gedongtengen. Warga menolak lantaran khawatir dengan keamanan tempat usaha tersebut imbas dari dua kali kejadian kebakaran di sana. Dia menuturkan, kebakaran terjadi dua kali yakni pada 9 dan 27 Mei 2025. “Peristiwa ini menunjukkan kelalaian pengelola dalam aspek keamanan,” katanya, Rabu (2/7).
Menurutnya, penolakan warga tersebut sudah disampaikan melalui surat kepada pengelola SPBU Gedongtengen. Selain itu, warga juga memasang spanduk penolakan rencana operasional SPBU pada akhir Juni 2025. Meski begitu, pemilik SPBU belum memberikan balasan terhadap penolakan tersebut.
Dia menilai penolakan warga wajar dengan adanya dua kejadian di sana. Menurutnya, operasional SPBU memiliki risiko yang dapat menyebabkan kebakaran. Dia pun berharap agar SPBU Gedongtengen dapat dialihfungsikan untuk kegiatan usaha lain yang dinilai tidak berdampak pada keamanan warga setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Innalillahi, Direktur Rumah Sakit Indonesia Gugur Bersama Keluarganya Akibat Serangan Israel di Jalur Gaza
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pendaftaran Jalur Domisili Wilayah untuk SPMB SMP di Bantul Diklaim Berjalan Lancar
- Putusan MK Pisahkan Pemilu dan Pilkada, PDIP Kota Jogja Soroti Substansi Demokrasi
- Bagus Adi Prayogo, Korban Meninggal Kapal Tenggelam KKN-PPM UGM Dikenal Sosok Mahasiswa Berprestasi dan Peduli Lingkungan
- NPC Kulonprogo Targetkan 25 Medali di Peparda 2025, Jumlah Atlet Meningkat Efek Qonitah
- Keputusan MK Pemilu dan Pilkada Dipisah, Ini Respons KPU Sleman
Advertisement
Advertisement