Advertisement
Guguran Lava Merapi Terjadi 21 Ribu Kali dalam 6 Bulan Terakhir

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat ada 21.000 kali guguran lava selama enam bulan terakhir 2025. Adapun awan panas guguran (APG) ada tiga kali.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengatakan awan panas guguran terbaru terjadi pada Sabtu (5/7/2025) malam. Jarak luncur maksimal lebih jauh daripada biasanya, mencapai 2,5 kilometer (km) ke arah Kali Krasak.
Advertisement
“Biasanya luncuran awan panas guguran di bawah 2 kilometer. Tapi tadi malam lebih dari itu,” kata Agus dihubungi, Minggu (6/7/2025).
BACA JUGA: 28 Penumpang KMP Tunu Belum Ditemukan, SAR Terjunkan Tim Penyelam
Agus menambahkan kejadian tersebut merupakan hal biasa. Meski luncuran APG lebih jauh, tapi tidak mencapai arah permukiman. Jarak terdekat jarak luncur maksimal dengan permukiman sekitar 8 km. Dia meminta masyarakt tidak panik.
Sekali lagi, dia menegaskan APG merupakan hal wajar lantaran kubah lava terus tumbuh. Volume kubah saat ini mencapai sekitar 4 juta meter kubik. Tumpukan di kubah ini membuat posisinya tidak stabil dan akhirnya runtuh.
“Kalau volume lava yang runtuh cukup signifikan bisa terjadi awan panas guguran seperti tadi malam. Abu dari guguran itu juga mencapai area permukiman. Searah dengan gugurannya,” katanya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro, mengatakan dampak dari awan panas guguran pada Sabtu malam adalah hujan abu tipis di wilayah Tunggularum dan Turgo di kawasan Kaliurang dan Pangukrejo.
“Informasi yang kami dapat ada sekali gempa guguran dengan amplitudo 23 mm dan durasi 279,16 detik,” kata Bambang.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi.
Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan - barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima kilometer) serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (sejauh maksimal tujuh kilometer).
BACA JUGA: Hubungan dengan Trump Retak, Elon Musk Bentuk Partai Amerika Tolak RUU Pajak
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer, sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.
Apabila terjadi erupsi eksplosif, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Turun di Palur, Minggu 6 Juli 2025
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
- Jadwal dan Tarif DAMRI ke Bandara YIA, Purworejo dan Kebumen
- Jadwal Kereta Bandara Jogja Terbaru Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025
Advertisement
Advertisement