Advertisement

Sleman Culture Festival Hadirkan Ledakan Kembang Api Besar Warna-Warni

Andreas Yuda Pramono
Rabu, 20 Agustus 2025 - 15:07 WIB
Jumali
Sleman Culture Festival Hadirkan Ledakan Kembang Api Besar Warna-Warni Founder Yayasan Sakuranesia Society, Tomomi Sakura Ijuin, sedang menyampaikan konsep Heiwa Hanabi atau Kembang Api Perdamaian yang akan diluncurkan dalam acara Sleman Culture Festival di Lapangan Denggung pada Sabtu (23/8/2025) - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman dan Yayasan Sakuranesia Society akan menggelar Sleman Culture Festival (SCF) di Lapangan Denggung pada Jumat (22/8/2025) – Sabtu (23/8/2025). Dalam gelaran ini, kembang api besar warna-warni akan menghiasi langit Bumi Sembada.

BACA JUGA: Pemkab Sleman Kenalkan Kopi Lewat Festival

Advertisement

Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Sleman, Ishadi Zayid, mengatakan Sleman Culture Festival merupakan sebuah event yang menggabungkan kebudayaan khas Sleman melalui Festival Upacara Adat, Pacuan Kuda kepang, penampilan dari siswa-siswi Sleman dan ditutup dengan kemeriahan kembang api yang menggambarkan pencapaian mimpi anak-anak pada Sabtu (23/8/2025).

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman juga terlibat dalam SCF dengan menghadirkan bazar UMKM mulai 22 – 23 Agustus 2025 sepanjang penyelenggaraan SCF di jogging track sepanjang sisi utara Lapangan Denggung.

Festival Upacara Adat akan diikuti oleh 17 kontingen dari 17 kapanewon di Sleman. Penyelenggaraannya dibagi dalam dua hari. Pada Jumat (22/8) pukul 08.00 – 14.30 WIB, festival akan menghadirkan kontingen dari Kapanewon Turi, Sleman, Ngemplak, Gamping, Cangkringan, Minggir, Seyegan, Godean, dan Tempel.

Lalu, pada Sabtu (23/8/2025), festival akan menghadirkan kontingen dari Kapanewon Berbah, Kalasan, Pakem, Moyudan, Mlati, Prambanan, Ngaglik, dan Depok. Di hari yang sama, Pacuan Kuda d-X Pang digelar pukul 12.00 – 13.00 WIB.

Pesta Kembang Api baru dimulai pukul 21.15 – 21.45 WIB dengan peluncurannya dari rooftop Sleman City Hall.

Founder Yayasan Sakuranesia Society, Tomomi Sakura Ijuin, mengatakan kembang api yang akan diluncurkan dalam acara SCF 2025 dia beri nama Heiwa Hanabi atau Kembang Api Perdamaian. Puncak dari Heiwa Hanabi, katanya adalah ketika doa dan harapan dituangkan dalam kembang api serta mimpi anak-anak membumbung tinggi ke langit malam.

“Bahan peledak yang dahulu menjadi simbol perang kini kami ubah menjadi kembang api—sebuah simbol perdamaian. Melalui perayaan cahaya ini, kami berharap masyarakat Indonesia, Jepang, dan seluruh dunia dapat terus menenun ikatan persahabatan dan perdamaian,” kata Sakura.

Kembang Api perdamaian di Indonesia mulanya berasal dari usulan Founder dari Foundation Heiwa Matsuri, Mayu Ogawa, lalu Founder Mirai Gift, Masanari Aso dan Yudai Ishikawa. Dalam acara kali ini, Yayasan Sakuranesia Society akan menyambut 60 tamu dari Jepang.

Para tamu juga akan mengikuti tiga kegiatan utama di Sleman, yaitu program pertukaran budaya dengan anak-anak di Pesantren Annasyath, memberikan hadiah kembang api harapan kepada anak-anak Indonesia, dan menikmati pesona Yogyakarta secara menyeluruh.

“Kami juga akan menyerahkan satu set lengkap alat musik marching band beserta kostumnya, serta mendukung program pelatihan secara berkelanjutan selama satu tahun penuh bagi anak-anak,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

Polisi Sebut Ridwan Kamil Bukan Ayah Kandung Putri Lisa Mariana

Polisi Sebut Ridwan Kamil Bukan Ayah Kandung Putri Lisa Mariana

News
| Rabu, 20 Agustus 2025, 15:47 WIB

Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Wisata
| Rabu, 20 Agustus 2025, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement