Advertisement

Kebutuhan Listrik Penerangan Jalan dan Permukiman di Sleman Sedot APBD Rp44 Miliar

Andreas Yuda Pramono
Selasa, 08 Juli 2025 - 06:37 WIB
Jumali
Kebutuhan Listrik Penerangan Jalan dan Permukiman di Sleman Sedot APBD Rp44 Miliar Foto ilustrasi lampu penerangan jalan umum yang kurang memadahi / StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sleman menyampaikan kebutuhan pembayaran listrik untuk seluruh penerangan jalan umum (PJU) dan penerangan permukiman di Sleman menyedot APBD hingga Rp44 miliar dalam setahun. Tarif tersebut normal, tidak pembengkakan anggaran.

BACA JUGA: Tagihan Listrik Penerangan Kampung di Bantul Membengkak

Advertisement

Kepala Bidang Sarana Prasarana Dishub Sleman, Wahyu Estijanto, mengatakan alokasi APBD untuk pembayaran tarif listrik baru diplot untuk sembilan bulan dengan besaran Rp36 miliar. Sisanya akan dianggarkan di APBD Perubahan.

“Per bulan, Sleman bisa menghabiskan Rp3,7 miliar untuk bayar listrik penerangan jalan umum dan permukiman,” kata Wahyu ditemui di kantornya, Senin (7/7/2025).

Wahyu menambahkan ada sekitar 26.000 titik penerangan permukiman dan PJU baik Jalan Nasional, Provinsi, maupun Kabupaten. Dia menegaskan tidak ada pembengkakan anggaran. Guna mencegah pembengkakan akibat perluasa jaringan listrik ilegal, Dishub rutin melakukan monitoring lapangan.

Kata dia, sempat ada warung di Kawasan Denggung yang menarik jaringan listrik dari listri PJU. Hal ini bukan saja ilegal namun juga membahayakan.

Ihwal pengadaan PJU pada 2025, Dishub masih melakukan perencanaan dokumen. Paling tidak pengadaan dilakukan akhir Juli 2025 melalui e-katalog.

“Kalau ada kabel yang mungkin tertimpa dahan dan jaringannya putus kami akan langsung tidak lanjuti. Masyarakat juga bisa lapor,” katanya.

Teknisi Lapangan Bidang Sarana Prasarana Dishub Sleman, Adi Priyambodo, mengatakan kabel PJU milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman juga pernah menjadi sasaran pencurian. Kabel tersebut ada dua jenis, yaitu kabel dx dan pertanahan/ kabel tanam.

“Kabel dx pernah hilang 500 meter di Moyudan. Padahal per meter Rp10.000. Totalnya ya berarti Rp1 juta. Kabel ini untuk menghubungkan antarlampu ke panel,” kata Adi.

Adapun kabel NYY/ pertanahan 5 kilogram (kg) atau sepanjang 4.000 meter juga sempat hilang di Fly Over Jombor pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

DPRD DIY Bahas Sejumlah Raperda Strategis

DPRD DIY Bahas Sejumlah Raperda Strategis

Jogjapolitan | 16 minutes ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Tetapkan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan Gedung Pemkab Lamongan

News
| Selasa, 08 Juli 2025, 14:57 WIB

Advertisement

alt

Unik! Cafe dengan Nuansa Buku di Tengah Indahnya Kotagede

Wisata
| Minggu, 06 Juli 2025, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement