Advertisement
Percepatan Progam Cek Kesehatan Gratis, Dinkes Bantul Segera Jemput Bola

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul mempercepat terlaksananya Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dengan melakukan jemput bola.
"Jadi, kami punya inovasi akselerasi CKG dengan mengundang seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan juga karyawan swasta, kemudian juga melakukan jemput bola khusus bagi masyarakat," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Bantul Abednego Dani Nugroho di Bantul, Kamis (24/7/2025).
Advertisement
Menurut dia, langkah jemput bola dalam upaya percepatan Program CKG dilakukan melalui kader kesehatan yang ada di puskesmas dengan dua metode.
"Pertama dengan sistem mengundang. Jadi dukuh (kepala dusun), pamong (perangkat desa), dan lainnya, mereka yang jemput bola masyarakat untuk diundang ke puskesmas, kemudian puskesmas yang langsung mendekat ke posyandu," katanya.
Melalui inovasi tersebut, kata dia, harapannya minat masyarakat yang ingin memeriksa kondisi kesehatan sejak dini bisa lebih mudah, mengingat selama ini masyarakat yang mengakses CKG di fasilitas kesehatan masih minim karena berbagai pertimbangan.
BACA JUGA: Hari Ini 24 Juli Diperingati sebagai Hari Kebaya Nasional, Simak Sejarahnya
"Jadi memang CKG ini urusannya kendalanya minat masyarakat luas, takut ketahuan penyakit yang diderita selama ini. Padahal yang penting skrining di awal, menjawab pertanyaan pertanyaan di kuesioner, kalau di situ sehat, maka tidak perlu lanjut," katanya.
Terkait dengan cakupan CKG saat ini, kata dia, dari total pendaftar CKG se-DIY hingga 7 Juli 2025 sudah ada sebanyak 71.835 orang yang dilayani pemeriksaan kesehatan. Dari jumlah tersebut sebanyak 19.287 orang di antaranya merupakan warga Bantul.
"Dari hasil analisa sejauh ini yang paling mendominasi adanya peningkatan potensi kasus penyakit hipertensi. Jadi ketahuan banyak yang hipertensi," katanya.
Selain itu, kata dia, hasil analisa sejalan dengan kurangnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ditemukan banyak warga yang merokok, utamanya perilaku merokok sembarangan.
"Jadi, bukan hanya sekadar merokok, tetapi perilaku merokok sembarangan, baik itu masih merokok di dalam rumah, kemudian kantor, dan tempat lain," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Dubes RI untuk Kanada Muhsin Syihab Temui Pahlawan Budaya Indonesia
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Bantul Siapkan Penataan Kawasan Sekitar Jalur Tol Jogja-YIA
- Pemkot Jogja Menggelar Jamasan untuk Tombak Kyai Wijaya Mukti
- DPRD dan Pemkab Sleman Kompak Atasi RTLH, Targetkan 1.000 Rumah per Tahun
- Stadion Maguwoharjo Bisa Digunakan Tiga Klub, PSS Sleman Berharap Kualitas Lapangan Tetap Bagus
- Depo Penuh, Satpol PP OTT Dua Warga Jogja Buang Sampah Sembarangan di Kasihan Bantul
Advertisement
Advertisement