Advertisement
DPRD DIY Dorong Industri Kulit Tembus Pasar Internasional Lewat Inovasi dan Digitalisasi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—DPRD DIY mendorong industri kerajinan kulit, terutama di Manding, Bantul menjadi pusat industri kreatif berskala nasional dan internasional. Komisi B DPRD DIY menekankan pentingnya inovasi teknologi, strategi promosi digital, hingga pemanfaatan bahan premium untuk memperluas pasar ekspor.
Manding dinilai memiliki potensi besar untuk tumbuh sebagai sentra industri kerajinan kulit yang mampu bersaing di tingkat global. Wakil Ketua Komisi B, Danang Wahyu Broto, menyoroti peran strategis Balai Kulit yang bisa membantu percepatan produksi tanpa mengorbankan kualitas.
Advertisement
Ia menyebut balai tersebut seharusnya tidak hanya digunakan untuk pengembangan contoh produk, tetapi juga bisa diintegrasikan dalam rantai produksi secara langsung.
“Peran balai kulit itu tidak hanya untuk inovasi contoh produk, tetapi juga bisa mengerjakan dan mempercepat proses produksi,” ujar Danang, Kamis (24/7/2025).
Selain produksi, aspek pemasaran juga menjadi perhatian. Danang menyarankan pemanfaatan ruang-ruang digital seperti podcast sebagai media promosi alternatif yang lebih komunikatif. Ia menyebut promosi digital menjadi kebutuhan agar produk Manding tidak semata-mata bergantung pada pasar wisatawan lokal.
“Kita harus berani memanfaatkan teknologi promosi dan pemasaran digital. Jangan hanya bergantung pada pasar wisatawan lokal. Kita harus punya jangkauan global,” katanya.
Sekretaris Komisi B, Wildan Nafis, menekankan pentingnya optimalisasi alat-alat modern yang sudah tersedia di kawasan Manding. Ia menyebut pasar Industri Kecil Menengah (IKM) harus diarahkan lebih luas dengan target ekspor sebagai tujuan jangka panjang.
“Kita harus memiliki pemahaman bersama bahwa alat-alat modern ini perlu dimanfaatkan secara optimal. Kalau ingin berkembang, kita harus punya target pasar yang lebih besar,” ujar Wildan.
Anggota Komisi B, Reda Refitra Safitrianto, menegaskan pentingnya inovasi bahan baku untuk mendorong kualitas produk. Ia juga menyarankan kerja sama dengan influencer guna memperluas jangkauan pasar melalui media sosial.
“Inovasi bahan premium penting untuk meningkatkan daya saing. Dan kerja sama dengan influencer bisa menjadi langkah strategis untuk memperluas promosi,” ucap Reda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

DPR RI Desak Mendagri Tito Hentikan Efisiensi Dana Transfer ke Daerah
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Peserta KB Laki-laki di Sleman Naik Jadi 27 Persen
- DPRD DIY: Program MBG Harus Jadi Peluang Kelompok Tani Lokal
- Keluarga Arya Daru Pangayunan Ajukan Perlindungan ke LPSK
- Pasien Stroke di Sleman Capai Lebih dari 5.000 Orang
- Top Ten News Harianjogja.com, Senin 15 September 2025, Ribuan Pesilat Bertemu di Jogja, Hasil Man City vs Man United, Mafia Tanah Kas Desa
Advertisement
Advertisement