Advertisement

Bantuan Air Bersih Belum Disalurkan ke Warga, Begini Alasan BPBD Gunungkidul

David Kurniawan
Selasa, 05 Agustus 2025 - 04:37 WIB
Jumali
Bantuan Air Bersih Belum Disalurkan ke Warga, Begini Alasan BPBD Gunungkidul Ilustrasi. - JIBI/Sunaryo Haryo Bayu

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—BPBD Gunungkidul meminta kapanewon segera menyelesaikan pendataan potensi rawan kekeringan di wilayah masing-masing. Hingga sekarang juga belum ada penyaluran bantuan air bersih ke Masyarakat.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gunungkidul, Sumadi mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada Pemerintah Kapanewon untuk mendata jumlah wilayah maupun warga terdampak kekeringan di tahun ini. Meski demikian, hingga saat ini belum seluruh kapanewon menyerahkan data tersebut.

Advertisement

BACA JUGA: Puluhan Ribu Warga Gunungkidul Terancam Kekurangan Air Bersih

“Baru sepuluh kapanewon yang masuk. Sedangkan delapan kapanewon lainnya masih belum menyerahkan data tersebut,” kata Sumadi saat dihubungi, Senin (4/8/2025).

Data sementara yang masuk, sudah ada 24.137 jiwa di sepuluh kapanewon yang terancam kekeringan di musim kemarau tahun ini. Kapanewon Panggang menjadi wilayah terdampak karena ada laporan sebanyak 13.624 warga yang berpotensi mengalami kekurangan air bersih.

“Berikutnya ada Kapanewon Saptosari dengan jumlah 2.916 jiwa dan Kapanewon Girisubo sebanyak 2.612 jiwa. Untuk tujuh kapanewon lainnya, warga terdampak kurang dari 2.000 jiwa di setiap kapanewonnya,” ungkapnya.

Menurut Sumadi, data rawan kekeringan ini sangat dibutuhkan sebagai upaya memetakan krisis air bersih di Kabupaten Gunungkidul. “Maknya kami minta ke kapanewon segera menyerahkan data ini untuk pemetaan di tingkat kabupaten,” katanya.

Meski demikian, ia mengkaui hingga sekarang belum ada penyaluran bantuan air bersih ke Masyarakat. Bantuan belum didistribusikan karena pihak kalurahan maupun kapanewon belum melakukan permintaan bantuan secara resmi.

“Sama seperti penyaluran di tahun-tahun sebelumnya, maka pemerintah kalurahan wajib membuat surat permintaan bantuan secara resmi. Berhubung belum ada yang meminta secara resmi, maka kami belum menyalurkan ke Masyarakat,” katanya.

Ditambahkan Sumadi, untuk menghadapi dampak dari musim kemarau di tahun ini sudah mengalokasikan bantuan air bersih sebanyakkk 1.500 tangki. “Pagunya sudah dipersiapkan dan saat ada permintaan resmi, maka segera kami salurkan ke warga yang membutuhkan,” ungkap dia.

Panewu Tepus, Subiantoro mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran untuk penyaluran air bersih ke Masyarakat. Total pagu yang disiapkan Rp76,5 juta dan akan dipergunakan untuk memasok kebutuhan bagi warga yang mengalami krisis air bersih.

Meski demikian, ia mengakui tidak semua kalurahan dapat dibantu melalui anggaran droping milik pemerintah kapanewon. Pasalnya, dari lima kalurahan di Tepus, Subiantoro memastikan hanya menyalurkan bantuan bagi warga di Kalurahan Sidoharjo, Purwodadi dan Tepus.

“Untuk Giripanggung dan Sumberwungu nantinya bantuan air bersih ditangani oleh BPBD. Ini dilakukan karena anggaran terbatas dan biar efektif sehingga tidak ada bantuan yang dobel,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

Top Ten News Harianjogja.com, Selasa 5 Agustus 2025: Dari Perkembangan Konstruksi Tol Jogja-Solo sampai SSA Diperbolehkan Jadi Kandang PSIM Jogja

Top Ten News Harianjogja.com, Selasa 5 Agustus 2025: Dari Perkembangan Konstruksi Tol Jogja-Solo sampai SSA Diperbolehkan Jadi Kandang PSIM Jogja

News
| Selasa, 05 Agustus 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa

Wisata
| Sabtu, 02 Agustus 2025, 18:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement