Advertisement

331 Pelajar Sleman Jadi Korban Laka Lantas dalam 6 Bulan Terakhir

Andreas Yuda Pramono
Rabu, 06 Agustus 2025 - 16:07 WIB
Sunartono
331 Pelajar Sleman Jadi Korban Laka Lantas dalam 6 Bulan Terakhir Foto ilustrasi tempat kejadian perkara. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Sebanyak 331 pelajar berusia 10–19 tahun di Sleman menjadi korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas) selama semester I 2025. Dishub Sleman telah merancang sejumlah program untuk menekan angka laka lantas di kalangan pelajar.

Kepala Seksi Keselamatan Transportasi Dishub Sleman, Rosalyna Setia Wardhani, mengatakan intensitas laka lantas paling tinggi terjadi antara pukul 06.00 WIB – 09.00 WIB. Dalam rentang waktu tiga jam itu, lalu lintas menjadi padat karena mobilitas warga berangkat kerja dan sekolah.

Advertisement

“Tahun 2024 juga jam segitu paling tinggi kejadian laka lantasnya,” kata Rosalyna dihubungi, Rabu (6/8/2025).

BACA JUGA: 8 Baliho Ilegal di Bantul Dibongkar

Pada 2024, pelajar dengan rentang usia yang sama yang menjadi korban laka lantas ada 331 orang dan sebagai pelaku laka ada 498 orang. Apabila melihat angka laka lantas secara umum di Sleman pada 2023 dan 2024, ada kenaikan. Dua tahun lalu, angka laka mencapai 2.142 kejadian dan 2024 mencapai 2.312 kejadian. Ada kenaikan 7,94%.

Adapun angka kematian akibat laka selama dua tahun terakhir turun. Pada 2023, ada 206 korban laka meninggal dunia (MD) dan 2024 ada 186 korban MD. Sisanya luka berat (LB) dan luka ringan (LR). Kerugian material pada 2023 sebesar Rp1.444.296.540 dan 2024 Rp1.478.490.013. Ada kenaikan 2,37% atau setara Rp34.193.473.

Mengacu pada data 2024, ada 13 jalan yang menjadi lokasi laka lantas paling sering, yaitu Jalan Glondong – Tegalrejo, Jalan Letkol Subadri, Jalan KRT Pringgodiningrat, Jalan Mudal–Prujakan, Jalan Kadisoka–Tajem, Jalan Gejayan–Manukan, Jalan Ngringin–Krapyak, Jalan Ngangruk–Babadan, Jalan Sorogenen–Sidorejo, Jalan Karang Kalasan–Salakan, Jalan Potrojayan–Kenaran, Jalan Dayu–Krapyak, dan Jalan Kenaran–Losari.

BACA JUGA: Pemerintah Segera Salurkan Beras SPHP, Isi Kekosongan Toko Ritel

Disinggung penyebab laka lantas itu, Rosalyna mengaku itu menjadi kewenangan Polresta Sleman. Dishub berwenang untuk menggelar program intervensi agar angka laka dapat ditekan.

“Kami ada sosialisasi tertib lalu lintas, kampanye keselamatan jalan, dan bus sekolah gratis namanya Si Bulan,” katanya.

Kasi Humas Polresta Sleman, AKP Salamun, mengatakan akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Satlantas Polresta Sleman ihwal jumlah laka lantas dan penyebabnya selama semester I 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Ada 14 Ribu Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak hingga Awal Juli 2025

Ada 14 Ribu Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak hingga Awal Juli 2025

News
| Rabu, 06 Agustus 2025, 19:37 WIB

Advertisement

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa

Wisata
| Sabtu, 02 Agustus 2025, 18:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement