Advertisement

Batu Raksasa Longsor di Piyungan Bantul, Tutup Akses Jalan Kawasan Industri

Kiki Luqman
Jum'at, 22 Agustus 2025 - 15:47 WIB
Maya Herawati
Batu Raksasa Longsor di Piyungan Bantul, Tutup Akses Jalan Kawasan Industri Batu breksi berdiameter sekitar delapan meter menimpa Jalan Kawasan Industri Piyungan, Padukuhan Bintaran Wetan RT 005, Kalurahan Srimulyo, Kapanewon Piyungan, Bantul, pada Rabu (20/8 - 2025) dini hari. Dok BPBD Bantul

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Sebuah batu breksi berdiameter sekitar delapan meter longsor dan menutup akses Jalan Kawasan Industri, Padukuhan Bintaran Wetan RT 005, Kalurahan Srimulyo, Kapanewon Piyungan, Bantul.

Peristiwa yang terjadi Rabu (20/8/2025) dini hari itu tidak menimbulkan korban jiwa, tetapi merusak sejumlah fasilitas jalan dan membuat jalur utama menuju kawasan industri serta permukiman warga lumpuh.

Advertisement

Plt. Lurah Srimulyo, Nurjayanto, mengatakan hujan deras pada malam sebelumnya Selasa (19/8) memperparah kondisi batuan yang sudah retak di sisi atas jalan, retakan tersebut akhirnya runtuh dan menjatuhkan bongkahan batu raksasa ke badan jalan.

“Batu berdiameter delapan meter itu menimpa pagar pembatas dan menutup satu ruas jalan. Talud sepanjang empat meter rusak, pagar jalan roboh 10 meter, serta bahu jalan dan badan jalan mengalami kerusakan cukup parah,” ujarnya, Jumat (22/8/2025).

Ia menambahkan, pemilik lahan di atas lokasi longsor, Suhar, sempat panik saat kejadian.

BACA JUGA: Hujan Disertai Angin, Pohon dan Joglo di Sleman Ambruk

“Sekitar pukul 04.00 WIB, Pak Suhar terbangun karena mendengar suara gemuruh keras. Beliau bahkan berteriak ‘gempa, gempa, gempa’ sebelum akhirnya mendapati di pagi hari bahwa bongkahan batu besar telah longsor dari lahannya,” jelas Nurjayanto.

Hasil asesmen BPBD Bantul yang dilakukan sehari setelah kejadian menunjukkan kondisi di lokasi masih berstatus darurat. Struktur batuan di atas masih retak, sehingga sangat rawan terjadi longsor susulan jika hujan deras kembali mengguyur.

“Kejadian ini berpotensi membahayakan keselamatan warga karena jalan tersebut menjadi akses utama permukiman sekaligus jalur menuju Kawasan Industri Piyungan,” lanjutnya.

Sementara itu, Operator Pusdalops PB Bantul, Diah Windharti, mengungkapkan hingga saat ini material longsor belum bisa dievakuasi karena keterbatasan alat berat.

“Kalurahan sudah berkoordinasi untuk meminta bantuan peralatan ke instansi terkait. Setelah alat tersedia, warga bersama relawan akan berkolaborasi melakukan kerja bakti,” terangnya.

Diah juga mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati area longsoran. “Struktur batuan di bagian atas masih retak. Jika terjadi hujan intensitas tinggi, potensi longsor kembali sangat besar. Karena itu, kami minta warga meningkatkan kewaspadaan dan menghindari area tersebut,” tegasnya.

Saat ini, Pemerintah Kalurahan Srimulyo bersama BPBD Bantul, FPRB Srimulyo, dan masyarakat setempat tengah menunggu penanganan lebih lanjut.

Evakuasi material serta perbaikan sarana prasarana jalan dinilai mendesak agar akses transportasi warga dan jalur industri bisa segera normal kembali.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Jadi Buron Kejagung

Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Jadi Buron Kejagung

News
| Jum'at, 22 Agustus 2025, 17:37 WIB

Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Wisata
| Rabu, 20 Agustus 2025, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement