Advertisement
Unjuk Rasa 1 September di Jogja, 1.100 Personel TNI-Polri Dikerahkan
Ilustrasi-pengamanan demonstrasi. - Polresta Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Sebanyak 1.100 personel gabungan TNI-Polri disiagakan untuk mengamankan unjuk rasa yang rencananya digelar di Malioboro, Jogja, pada Senin (1/9/2025). Aparat bakal ditempatkan di sejumlah titik strategis untuk mengantisipasi potensi gangguan selama aksi berlangsung.
Kasihumas Polresta Jogja, Iptu Gandung Harjunadi, menjelaskan lokasi yang menjadi fokus pengamanan yakni DPRD DIY yang berada di Jalan Malioboro, kemudian di Gedung Agung, DPRD Kota Jogja, serta Polresta Jogja.
Advertisement
"Semuanya kira-kira 1.100 personel gabungan Polri ditambah TNI. Ditambah kekuatan pengamanan dari luar, komunitas-komunitas warga Jogja anti anarkis," ujar Gandung, Minggu (31/8/2025).
Terkait rekayasa lalu lintas, Gandung menyebut pihaknya masih menunggu informasi pasti mengenai titik kumpul massa. Jika peserta aksi berkumpul di kawasan Abu Bakar Ali, maka arus kendaraan akan diarahkan ke barat, melewati Jalan Pasar Kembang.
“Kalau pendemo sudah masuk Malioboro ke arah DPRD DIY, kembalinya didorong ke utara, dipecah agar bubar ke kanan dan ke timur," tambahnya.
BACA JUGA: Prabowo Sebut Tunjangan Anggota DPR Bakal Dicabut
Gandung juga menekankan perlunya kewaspadaan masyarakat terhadap informasi yang beredar. Ia mengajak warga untuk tidak mudah terprovokasi oleh potongan video atau narasi yang berpotensi memicu kerusuhan.
"Mari kita bijak dalam menyikapi informasi. Jangan sampai terprovokasi isu yang tidak jelas kebenarannya. Kondusivitas wilayah adalah tanggung jawab kita bersama," imbuhnya.
Seperti diketahui, aksi ini merupakan lanjutan dari unjuk rasa yang digelar di Polda DIY, sejak Jumat (29/8/2025). Humas Jogja Memanggil, Bung Koes, menjelaskan tuntutan utama massa aksi adalah mengusut tuntas tindakan represif aparat, serta menuntut reformasi di DPR RI.
“DPR yang berjoget, tidak peka iklim kesusahan, yang gembira karena bertambah tunjangan, tapi tuna kewarasan. Jika ini yang terjadi, maka DPR memang layak dibubarkan,” jelasnya.
Mereka juga menuntut agar pelaku penabrakan Affan Kurniawan dihukum mati, menuntut keadilan bagi korban tragedi Kanjuruhan, serta mengusut kasus pembunuhan Afif Maulana, Gamma, dan korban lain dari tindakan brutal aparat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
DJ Panda dan Erika Carlina akan Kembali Bertemu, Ini Tujuannya
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Kampung Nelayan Merah Putih di Pantai Baru Ditarget Rampung Akhir 2025
- Polisi Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Kecelakaan Maut di Rongkop
- Gempa Tektonik Magnitudo 3,4 Guncang Wonosobo Jawa Tengah
- Wisata Jogja Belum Samai Tahun Lalu, Dinpar Andalkan Sport Tourism
- BPBD DIY Tangani Pohon Tumbang di Kota Jogja hingga Kulonprogo
Advertisement
Advertisement



