Advertisement
SPAB Diharapkan Jadi Wadah Pelajar untuk Belajar Soal Risiko Bencana

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja akan menambah beberapa Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Kota Jogja tahun ini. BPBD Kota Jogja berharap SPAB dapat menjadi wadah bagi pelajar untuk mengenali risiko bencana dan mengantisipasi kejadian kebencanaan.
BACA JUGA: Italia Juara Dunia Bola Voli Putri
Advertisement
Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kota Jogja, Darmanto menuturkan SPAB merupakan upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi potensi bencana.
“SPAB ini tujuannya untuk membekali sekolah agar lebih tangguh, sigap, dan siap siaga dalam menghadapi situasi darurat,” katanya, Minggu (7/9/2025).
Dia menuturkan saat ini jumlah sekolah yang telah menjadi SPAB masih terbatas. Hingga saat ini hanya ada 32 sekolah di Kota Jogja yang telah menjadi SPAB, dan tahun ini ada penambahan 10 sekolah SPAB, sehingga ada 42 sekolah SPAB tahun ini.
Dia menuturkan dalam pembentukan SPAB, guru dan pelajar akan diberikan materi terkait dengan jenis bencana, cara menganalisis risiko bencana di sekolah, menyusun rencana kontinjensi, melakukan evakuasi ketika terjadi bencana dan memberikan pertolongan pertama saat terjadi kondisi gawat darurat.
“Selain teori, [pelajar] juga akan dikenalkan mengenai potensi bencana di sekolah, identifikasi kapasitas sekolah dan pembentukan Tim Siaga Bencana dan Standar Operasional Prosedur [SOP], penyusunan rencana aksi, dan simulasi bencana,” katanya.
Dia berharap melalui program tersebut guru dan pelajar dapat mengenai dan memahami potensi bencana di lingkungan sekitar. Dia juga berharap agar Tim Siaga Bencana yang telah dibentuk dapat menjadi pelopor untuk mengantisipasi kejadian kebencanaan di sekolah tersebut.
Sementara Kepala SMPN 10 Kota Jogja, Edy Thomas menilai program SPAB yang ada di sekolahnya telah memberikan manfaat bagi guru dan pelajar. Program tersebut menurutnya juga mampu menciptakan lingkungan belajar yang aman bagi pelajar.
‘SPAB sangat berdampak bagi kami untuk lebih siaga [menghadapi bencana]. Guru dan pelajar juga telah dilatih untuk menghadapi bencana, sehingga di sini tercipta budaya peduli keselamatan, dan rasa aman,” katanya. (Stefani Yulindriani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadi Tuan Rumah Porda, Atlet Gunungkidul Ditarget Meraih 45 Medali Emas
- Polisi Dinilai Lamban Tangkap Pelaku Perusakan Pospol di DIY
- Proyek Parkir Nglanggeran Berpotensi Mangkrak, Kalurahan Minta Dilanjutkan
- Ini Toko Buku Unik di Jogja, Mirip Shakespeare and Company Paris
- Lagu-lagu Koes Plus Meriahan Wisata Malam Watu Gagak Bantul
Advertisement
Advertisement