Advertisement

Sekolah Sehat Jiwa Garda Terdepan Deteksi Dini Masalah Psikologis Pelajar

Jumali
Selasa, 30 September 2025 - 02:17 WIB
Jumali
Sekolah Sehat Jiwa Garda Terdepan Deteksi Dini Masalah Psikologis Pelajar Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Kota Jogja melalui Dinas Kesehatan Kota Jogja bersama Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga kembali menyelenggarakan kegiatan Orientasi Sekolah Sehat Jiwa (SSJ) bagi guru dan siswa SMP atau sederajat.

Program ini diharapkan sebagai upaya membentuk sistem sekolah yang aman, nyaman, serta peduli terhadap kesehatan jiwa siswa dan semua warga di sekolah.

Advertisement

BACA JUGA: 2 RTLH di Kota Jogja Diperbaiki

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Bidang P2P, Dinas Kesehatan Kota Jogja, dr. Iva Kusdyarini, mengungkapkan, program SSJ merupakan bagian dari Peraturan Walikota (Perwali) Kota Jogja Nomor 80 Tahun 2024 tentang Rencana Aksi Daerah Upaya Kesehatan Jiwa Tahun 2024-2028.

“Melalui program ini, guru dan siswa dibekali pengetahuan dasar tentang kesehatan jiwa, keterampilan mendeteksi dini masalah psikologis, hingga kemampuan memberikan konseling sederhana dan melakukan rujukan ke Guru BK atau psikolog puskesmas,” ungkapnya dikutip dari laman Pemkot Jogja.

Selain itu, kegiatan SSJ bertujuan memperkuat kapasitas sekolah dalam pencegahan, pemantauan, serta penanganan awal masalah kesehatan jiwa.

“Guru dan siswa dilatih untuk mengamati, mendengarkan, melakukan skrining, serta menghubungkan siswa yang membutuhkan ke layanan rujukan sesuai prinsip dalam Pertolongan Pertama Psikologis (Psychological First Aid/P3LP). Harapannya, akan terbentuk first aider di sekolah yang mampu menjadi garda terdepan dalam mendeteksi dini masalah psikologis,” jelas Iva Kusdyarini.

Pihaknya menambahkan sejak tahun 2023, program SSJ telah dijalankan sebagai pilot project di empat sekolah, yaitu SMP Negeri 3, SMP Negeri 7, SMP Taman Dewasa Jetis, dan SMP Bopkri 3. Pada tahun 2025, program ini dilaksanakan di empat sekolah lain: SMP Negeri 8, SMP Negeri 10, SMP Kanisius Gayam, dan MTs Mu’allimat Kota Jogja.

Dimana kegiatan orientasi tahun ini sudah terlaksana sejak tanggal 8–11 September 2025 dengan melibatkan 42 peserta yang terdiri dari guru BK, guru UKS, serta tujuh siswa dari masing-masing sekolah terpilih.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Lana Unwanah mengatakan, SSJ dilaksanakan dengan dua pendekatan.

Pertama, melalui pelatihan bagi guru dan siswa yang berperan sebagai agen teman sebaya dalam penanggulangan masalah kesehatan jiwa. Kedua, optimalisasi peran guru UKS, guru BK, serta jejaring puskesmas dalam upaya pencegahan dan pengendalian masalah psikologis di sekolah.

“Dengan adanya program ini, kita berharap sekolah bisa menjadi tempat belajar yang aman dan sehat, sekaligus mampu merespons permasalahan kesehatan jiwa siswa, termasuk mencegah kasus bullying yang saat ini masih marak,” ungkapnya.

Ia menambahkan, berdasarkan data SKI 2023, tingkat depresi remaja di Indonesia mencapai sekitar 2 persen dan baru 10,4 persen nya mencari pengobatan. Melalui Sekolah Sehat Jiwa, Pemerintah Kota Jogja berupaya memberikan intervensi preventif agar masalah kesehatan jiwa dapat terdeteksi sejak dini dan ditangani dengan tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Menlu Korut dan China Bertemu, Ini yang Dibahas

Menlu Korut dan China Bertemu, Ini yang Dibahas

News
| Senin, 29 September 2025, 23:57 WIB

Advertisement

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa

Wisata
| Selasa, 23 September 2025, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement