Advertisement

Siswa SD Wonosari Tenggelam di Sungai Kamal Saat Kegiatan Pramuka

David Kurniawan
Kamis, 16 Oktober 2025 - 13:47 WIB
Jumali
Siswa SD Wonosari Tenggelam di Sungai Kamal Saat Kegiatan Pramuka Tenggelam - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Seorang siswa berinisial G (8 tahun) dari salah satu SD di Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, tewas tenggelam saat mengikuti kegiatan pramuka pada Rabu (15/10/2025). Jasad korban ditemukan tenggelam di Sungai Kamal sekitar pukul 20.00 WIB.

Kapolsek Wonosari, Kompol Edi Purnomo, membenarkan adanya laporan mengenai tewasnya siswa kelas 2 SD tersebut. Peristiwa bermula saat sekolah mengadakan kegiatan pengenalan alam berupa penyusuran pada Rabu sekitar pukul 13.00 WIB.

Advertisement

“Total ada 80 anak yang mengikuti kegiatan pramuka, dari kelas 1-6,” kata Edi kepada wartawan, Kamis (16/10/2025) siang.

Kegiatan tersebut mengajak anak-anak melakukan penelusuran di lingkungan sekitar sekolah. Lokasi kejadian, yaitu Sungai Kamal, berjarak 2,5 kilometer dari sekolah.

“Ada yang melakukan pengamatan ke sungai dengan melihat hewan-hewan di dalam air,” katanya.

Peristiwa hilangnya G baru diketahui pada Rabu petang ketika ayah korban curiga anaknya belum pulang. Kecurigaan makin menguat setelah sepatu dan tas korban sudah diantar pulang oleh teman sekolahnya.

“Setelah itu baru dilakukan pencarian dan korban ditemukan tewas tenggelam di Sungai Kamal sekitar pukul 20.00 WIB,” ungkapnya.

Setelah ditemukan, jasad korban langsung dibawa pulang ke rumah duka untuk dikebumikan. Kepolisian telah mendatangi lokasi kejadian untuk pemeriksaan dan meminta keterangan dari sejumlah saksi.

Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul, Nunuk Setyowati, membenarkan peristiwa tenggelamnya siswa SD kelas 2 di Sungai Kamal tersebut. Ia menegaskan bahwa kegiatan yang dilakukan bukanlah outbound, melainkan kegiatan pramuka untuk pengenalan lingkungan kepada para siswa.

“Sebelum ditemukan tenggelam, korban sempat dinyatakan hilang kemudian dilakukan pencarian hingga ketemu dalam keadaan meninggal dunia,” kata Nunuk.

Nunuk tidak menampik bahwa sempat ada upaya pertolongan pertama pada korban saat ditemukan, namun nyawa korban tidak tertolong karena sudah dalam keadaan berhenti bernapas.

“Untuk detail tenggelam akan kami lakukan klarifikasi ke sekolah. Yang jelas, kejadian ini harus menjadi pembelajaran bersama agar peristiwa sama tidak terulang,” katanya.

Di sisi lain, orang tua korban, Supriyadi, mengaku tidak menyangka anaknya tewas dalam kegiatan sekolah.

“Langsung dilakukan pencarian hingga akhirnya ditemukan meninggal di sungai. Kalau seperti ini, saya menunggu dari pihak sekolah berkaitan dengan pertanggungjawabannya bagaimana. Entah sebatas komunikasi atau nanti dikasih alasan atau laporan atas kejadian tersebut,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Kasus Trans 7, Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pelanggaran ITE

Kasus Trans 7, Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pelanggaran ITE

News
| Kamis, 16 Oktober 2025, 15:07 WIB

Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Wisata
| Senin, 13 Oktober 2025, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement