Advertisement
Lapak Kumuh di Parangtritis Ditertibkan Satpol PP Bantul
Petugas saat menertibkan lapak pedagang di kawasan Pantai Parangtritis. Dok Satpol PP Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Deretan lapak dan gubuk yang digunakan berjualan para pedagang di kawasan Pantai Parangtritis dibongkar petugas. Penertiban dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama Dinas Pariwisata Bantul itu menyasar area selatan paving blok yang sejak awal ditetapkan sebagai kawasan terlarang untuk aktivitas jual beli.
Kepala Satpol PP Bantul, Jati Bayu Broto, menyatakan pembongkaran dilakukan karena kondisi lapak sudah tidak tertata dan mengganggu kenyamanan wisatawan.
Advertisement
"Penertiban lapak itu dilakukan karena kondisinya sudah terlalu kumuh, terlalu padat terutama di zona atau space untuk pengunjung wisata yang ada di kawasan pasir pantai," ujarnya pada Senin (17/11) pagi.
Penertiban ini berlangsung pada Jumat (14/11) dan sebagian besar berjalan tanpa paksaan. Jati menjelaskan para pedagang bersedia merapikan dan membongkar lapak mereka secara mandiri.
BACA JUGA
"Alhamdulillah warga dengan penuh kesadaran mau menata dan menertibkan sendiri lapak-lapak, ada puluhan lapak yang ditertibkan, kalau jumlah pastinya ada di Dinas Pariwisata," katanya.
Ia menambahkan, lokasi tersebut sebenarnya sudah lama ditetapkan sebagai zona tanpa aktivitas dagang, karena pemerintah telah menyediakan area usaha di bagian utara paving blok. Penertiban terakhir dilakukan beberapa tahun lalu, dan sejak itu kawasan kembali dipenuhi kios-kios semi permanen.
"Beberapa tahun lalu puluhan lapak pernah kita tertibkan, ini kan sudah lama tidak tersentuh, kemarin terlalu padat terlalu kumuh, payungnya tidak terbatas, kemudian kemarin kita minta kesadaran masyarakat untuk menertibkan sendiri didampingi dengan Dinas Pariwisata," ujarnya.
Selain lapak, petugas juga menata kursi, meja, dan gerobak yang sebelumnya ditempatkan di zona terlarang dan memindahkannya ke warung-warung resmi di bagian utara. Para pedagang pun kembali diingatkan agar tidak kembali membangun tempat jualan di area pasir selatan.
"Kita menyadarkan masyarakat bahwa sekarang itu persaingan, kompetisi antar destinasi wisata itu sangat ketat, semua wilayah juga membangun, sehingga kita ingatkan agar penataan itu juga harus dimulai dari masyarakat sendiri biar para wisatawan bisa nyaman," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Rusa Timor Lepas di Gamping Ditemukan dalam Kondisi Stres
- Lurah dan Carik Bohol Ditahan, Pemkab Percepat Penunjukan Plt
- KIM Sokokerep Raih Juara Stand Terbaik di Festival KIM 2025
- Trans Jogja ke Wonosari Masih Wacana, Dishub Gunungkidul Dukung
- Sejarah Baru! YIA Gelar Basket 3X3 di Area Terminal Bandara
Advertisement
Advertisement





