Advertisement
PEKAN RISET GEOPARK 2025: Panggung Publikasi Riset Pelajar
Penelaah Teknis Kebijakan Biro PIWP2 Setda DIY, Aditya Aryfta (kanan), Kepala SMAN 6 Jogja, Sri Moerni (dua dari kanan), Ketua Jogja Geopark Youth Forum, Ihqbar Alqhoza (dua dari kiri), dan Ketua Komisi C DPRD DIY, Nur Subiyantoro dalam podcast bertajuk Pekan Riset Geopark: Riset Muda Menyapa Bumi Jogja, Senin (15/12/2025). - Harian Jogja - Ariq Fajar Hidayat
Advertisement
JOGJA—Pekan Riset Geopark 2025 digelar sebagai ajang pertama yang menampilkan hasil riset pelajar sejak Geopark Jogja ditetapkan sebagai Geopark Nasional. Kegiatan yang berlangsung sepekan, mulai Senin (8/12) hingga Sabtu (13/1), diproyeksikan memperkuat langkah DIY menuju status UNESCO Global Geopark (UGGp
Pemda DIY sebelumnya telah menetapkan Rencana Induk Geopark Jogja 2023–2032 yang menempatkan riset dan edukasi kebumian sebagai fondasi pengembangan. Indikator riset aktif menjadi salah satu syarat penting menuju UGGp, sehingga publikasi karya pelajar dipandang sebagai pemenuhan sekaligus penguatan posisi DIY.
Advertisement
Untuk memperkuat jejaring penelitian, dibentuk komite riset yang melibatkan beberapa sekolah di DIY serta komunitas Jogja Geopark Youth Forum. Kolaborasi ini menjadi dasar pengembangan riset muda yang terstruktur.
Penelaah Teknis Kebijakan Biro PIWP2 Setda DIY, Aditya Aryfta, menjelaskan bahwa publikasi riset pelajar pada Pekan Riset Geopark merupakan tonggak baru setelah penetapan Geopark Nasional.
BACA JUGA
“Event ini menunjukkan bahwa pelajar turut berkontribusi dalam riset kebumian, dan ini menjadi bukti kuat untuk memenuhi indikator UNESCO tentang riset aktif dan edukasi,” kata Aditya dalam podcast bertajuk Pekan Riset Geopark: Riset Muda Menyapa Bumi Jogja, Senin (8/12).
Ia menambahkan Pemda DIY menggunakan pendekatan baru melalui publikasi roadshow dan podcast guna meningkatkan partisipasi publik. “Ini cara segar agar masyarakat merasa dekat dengan geopark, dan pelajar dapat menunjukkan perannya secara terbuka,” ujarnya.
Aditya menuturkan Pemda DIY berharap pekan riset memunculkan pemahaman baru soal potensi geologi Jogja. Menurutnya, dampak terbesar adalah tumbuhnya budaya riset di kalangan pelajar dan masyarakat.
Keterlibatan Masyarakat
Di sisi komunitas, Jogja Geopark Youth Forum ikut terlibat dalam penguatan edukasi kebumian. Ketua forum, Ihqbar Alqhoza, mengatakan komunitasnya sejak awal dibentuk untuk menyatukan pemuda dari berbagai disiplin ilmu yang tertarik pada isu geopark.
“Kami membuat program edukasi lapangan, kegiatan sosial, hingga konservasi seperti penanaman pohon dan pemeliharaan situs,” jelasnya.
Menurut Ihqbar, edukasi tentang geopark masih perlu diperluas. Ia menilai banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan geopark di Jogja.
Sektor pendidikan formal juga mengambil peran. SMA Negeri 6 Jogja menjadi salah satu institusi yang aktif mendorong partisipasi siswa. Kepala SMAN 6 Jogja, Sri Moerni, menilai pembahasan geopark di sekolah membuka ruang pengembangan minat siswa secara lebih luas.
“Ketika geopark hadir di SMAN 6 Jogja, kami langsung menyambutnya sepenuh hati karena semua siswa kami beri kesempatan untuk terlibat,” ucap Sri.
Dukungan juga datang dari legislatif. Ketua Komisi C DPRD DIY, Nur Subiyantoro, menekankan pentingnya kolaborasi pendidikan, komunitas pemuda, dan pemerintah dalam menjaga lingkungan dan keberlanjutan.
“Kita punya banyak potensi alam yang harus dijaga, dan edukasi geopark sejak dini adalah langkah penting untuk memastikan pembangunan tidak merusak ekosistem,” ujar Nur.
Nur Subiyantoro menegaskan komitmen legislatif dalam mendukung kebijakan pembiayaan yang selaras dengan konservasi. Ia melihat riset pelajar sebagai salah satu langkah konkret menyiapkan generasi yang lebih sadar lingkungan.
Sepanjang penyelenggaraan Pekan Riset Geopark, peserta menampilkan hasil riset dengan beragam tema, mulai dari penilaian potensi geoheritage, analisis kerentanan lingkungan, hingga pengembangan model edukasi kebumian bagi masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tarif Hotel Nataru Melonjak, Pemda DIY Serahkan ke Mekanisme Pasar
- Jadwal Layanan Perpanjangan SIM di Mal Jogja
- Libur Nataru, Dispar Sleman Wajibkan Uji Kelaikan Wahana Wisata
- KUPI Hadirkan Gerakan Ulama Perempuan Berpihak pada Kemanusiaan
- Solidaritas Bencana Sumatra, DPRD DIY Dorong Perayaan Nataru Sederhana
Advertisement
Advertisement





