Advertisement

BBWSSO Bangun Pemecah Ombak Pantai Congot Kulonprogo Senilai Rp93 M

Khairul Ma'arif
Selasa, 16 Desember 2025 - 20:57 WIB
Abdul Hamied Razak
BBWSSO Bangun Pemecah Ombak Pantai Congot Kulonprogo Senilai Rp93 M Wisatawan berada di area pemecah ombak, Pantai Glagah, Kulongprogo - ist - Kulonprogokab.go.id

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWSSO) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum membangun pengaman Pantai Congot, Kabupaten Kulonprogo, guna menahan dampak abrasi. Pengaman pantai yang dikenal masyarakat sebagai pemecah ombak itu berlokasi di antara Pantai Congot dan Pantai Glagah.

Konstruksi pengaman pantai tersebut menggunakan dua groin dan satu revetment sebagai penahan agar gelombang laut tidak menggerus daratan. Direksi Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Congot Yosep Bahari mengatakan proyek ini dibiayai melalui anggaran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Advertisement

“Pemecah ombak ini terdiri dari dua groin yang masing-masing menjorok 75 meter dari daratan. Lebar groin enam meter dan revetment penghubung antara groin satu dan dua sepanjang 225 meter,” kata Yosep kepada wartawan, Selasa (16/12/2025).

Ia menjelaskan, struktur utama groin menggunakan blok beton sebagai inti yang dilindungi tetrapod dengan bobot bervariasi antara dua hingga tujuh ton. Tetrapod tersebut berfungsi meredam energi gelombang agar tidak langsung menghantam daratan.

“Keberadaan pemecah ombak ini untuk mengantisipasi abrasi di sekitar lokasi, termasuk mengamankan kawasan Bandara Yogyakarta International Airport dari ancaman abrasi yang semakin besar,” ujarnya.

Yosep menambahkan, pada 2019 abrasi di kawasan tersebut sempat cukup parah hingga memutus akses jalan akibat garis pantai yang terus menjorok ke utara. Kondisi itu menjadi salah satu dasar percepatan pembangunan pengaman pantai.

Pembangunan pemecah ombak Pantai Congot dimulai sejak Maret 2025 dan ditargetkan rampung pada Desember 2025. Saat ini, pekerjaan konstruksi utama telah selesai dan tinggal menyisakan tahap finishing berupa penanaman pohon. “Total anggaran proyek ini mencapai Rp93 miliar,” katanya.

Menurut Yosep, keberadaan pengaman pantai sudah menunjukkan dampak positif. Garis pantai di kawasan tersebut disebut maju sekitar 20 meter ke arah selatan. Selain itu, pengaman pantai juga memberi efek positif terhadap perekonomian dan pariwisata di Pantai Congot dan Pantai Glagah.

“Dampak baiknya terlihat dari retribusi dan meningkatnya aktivitas sosial ekonomi karena semakin banyak masyarakat yang datang berkunjung,” ucapnya.

BBWSSO juga membangun landscape di area antara groin satu dan dua untuk memfasilitasi pengunjung menikmati pemandangan pantai. Keberadaan kawasan tersebut dimanfaatkan warga sekitar untuk berjualan.

Salah seorang pedagang, Sri Endah, mengaku jumlah pengunjung meningkat sejak adanya pengaman pantai. “Setiap sore ramai, tidak hanya akhir pekan. Kadang sehari bisa dapat Rp200.000 dari jualan pagi sampai sore,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Sepekan Pascagempa Magnitudo 7,5, Jepang Cabut Imbauan Darurat

Sepekan Pascagempa Magnitudo 7,5, Jepang Cabut Imbauan Darurat

News
| Selasa, 16 Desember 2025, 21:47 WIB

Advertisement

Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul

Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul

Wisata
| Selasa, 16 Desember 2025, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement