Advertisement

Warga Bantul Gelar Merti Dusun untuk Jaga Kelestarian Air

David Kurniawan
Selasa, 17 April 2018 - 15:10 WIB
Laila Rochmatin
Warga Bantul Gelar Merti Dusun untuk Jaga Kelestarian Air Dua penari tayub menari saat merti Dusun Sendang Suro Sentiko di Dusun Saradan, Terong, Kecamatan Dlingo, Senin (16/4/2018). - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL -- Ratusan warga ikut memeriahkan acara merti dusun Sendang Suro Sentiko, Dusun Saradan, Desa Terong, Dlingo, Senin (16/4/2018). Kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun ini bertujuan untuk melestarikan sumber mata air di wilayah tersebut.

Acara diawali dengan kirab budaya mengarak gunungan dari balai dusun menuju ke lokasi sendang Suro Sentiko. Setelah acara kirab selesai dilanjutkan dengan pentas seni tayub. Di sela-sela pementasan, warga silih berganti menemui tetua dusun di sebuah pelataran yang berada di sisi selatan sendang. Mereka menyerahkan uang secara sukarela. Sebagai gantinya, warga mendapatkan sebuah bungkusan berisi bedak yang dipercaya bisa menyembuhkan penyakit hingga dapat mengabulkan seluruh permintaan yang diminta.

Ketua panitia merti dusun Sendang Suro Sentiko Lanjar Nurhadi mengatakan merti dusun Sendang Suro Sentiko merupakan tradisi turun temurun yang dilaksankaan sejak ratusan tahun yang lalu. Inti dari kegiatan ini sebagai bentuk ucapan rasa syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa. Diharapkan dengan merti dusun dapat melestarikan sumber mata air di sendang.

“Kami bersyukur karena air di sendang tidak pernah kering. Hingga saat ini, air dari Sendang Suro Sentiko dimanfaatkan untuk 100 kepala keluarga di Dusun Saradan,” kata Lanjar kepada wartawan, Senin.

Merti dusun diisi dengan beberapa kegiatan seperti bersih desa, pawai budaya, pentas seni tayub, pementasan wayang cakruk dan pengajian. Untuk menjaga kelestarian sumber air di sendang, setiap tahun warga membersihkan sendang sebanyak dua kali.

Seorang warga Saradan, Desa Terong, Isdi mengatakan acara merti dusun menarik minat banyak warga. Pasalnya, setiap kegiatan merti dusun banyak warga yang merantau di luar daerah pulang kampung untuk berpartisipasi dalam kegiatan trsebut.

Menurut dia, pentas seni tayub kegiatan yang wajib dan hingga sekarang kesenian tersebut terus digelar dalam merti dusun. “Belum pernah absen dan pentas tayub terus digelar,” katanya.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement