Advertisement

Beraksi di Jogja, Komplotan Maling Ini Nginap di Hotel Mewah

Irwan A Syambudi
Rabu, 18 April 2018 - 20:50 WIB
Bhekti Suryani
Beraksi di Jogja, Komplotan Maling Ini Nginap di Hotel Mewah Ilustrasi maling. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Dalam rangkain Operasi Pencurian dengan Pemberatan (Curat) Progo 2018, petugas Polda DIY di antaranya membekuk lima pelaku curat. Sebelum menjalankan aksinya mereka terlebih dahulu menginap di hotel mewah.

Direktur Direktorat Kriminal Umum (Ditreskirmum) Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo menerangkan lima pelaku yang ditangkap berinisial DR, NH, AL, TR, dan FR. Mereka semua merupakan warga Semarang, Jawa Tengah yang memang kerap melakukan pencurian di berbagai kota. Sebelum dibekuk petugas kelimanya menguras sebuah rumah di Perumahan Perum Banteng III, Sinduharjo, Ngaglik pada Minggu (8/4/2018) lalu.

Advertisement

Sebelum menjalankan aksinya mereka terlebih dahulu menginap di sebuah hotel berbintang di kawasan Jalan Laksda Adisucipto. Berdasarkan pengakuan pelaku, mendapatkan uang untuk menginap di hotel dari hasil bekerja sebagai makelar motor. “Mereka ini menginap di hotel mewah sebelum melakukan pencurian. Di hotel itu mereka merencanakan aksinya,” katanya kepada wartawan saat jumpa pers di Polda DIY, Rabu (18/4/2018).

Saat beraksi kelimanya berbagi peran, ada yang bertugas mengambil barang, ada yang bertugas memindahkan barang ke mobil dan ada yang berperan sebagai sopir. Meskipun melakukan aksinya di siang hari tidak ada yang mencurigai aksi mereka, sehingga mereka berhasil menggasak barang-barang berharga antara lain uang tunai dan emas yang jika ditaksir mencapai Rp85 juta.

"Modusnya melihat keadaan rumah dulu, karena lampu rumah dinyalakan terus maka komplotan ini tahu kalah rumah itu kosong dan langsung beraksi. Pertama dua orang naik motor, setelah bisa masuk rumah dan menggasak barang berharga lalu pergi naik motor lagi dan menuju ke mobil tersangka biar tidak dicurigai warga," ujarnya.

Salah satu tersangka berinisial DR mengakui incaran rumah yang hendak dibobol merupakan rumah yang lampunya masih menyala pada siang hari. Dia meyakini jika lampu rumah masih menyala, maka penghuninya kosong. Dengan demikian untuk mengambil barang di dalamnya akan lebih leluasa.

“Saya masuk [rumah] terus saya mencari di laci-laci setelah itu barangnya saya kasih teman saya dan ditaruh di mobil,” kata dia.

Sementara itu, Kasubdit III Ditreskrimum Polda DIY, AKBP Rizki Ferdiyansyah mengatakan, pelaku curat yang menyasar rumah kosong rata-rata tergabung dalam suatu jaringan yang beraksi du luar kota. Dijelaskannya pula, bahwa beberapa tersangka merupakan pemain lama dalam kasus curat khususnya yang menyasar rumah kosong.

"Kalau diprosentase, 20% pelaku yang ditangkap ini merupakan residivis. Kebanyakan mereka menyasar rumah dan perkantoran yang kondisinya kosong. Mereka juga memanfaatkan kelengahan pemilik rumah dalam hal pengamanan, jadi tahu kosong langsung beraksi," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Raja Charles III Kembali Jalani Tugas Setelah Pengobatan Kanker

News
| Sabtu, 27 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement