Advertisement
UNBK SMP, 3 Siswa di Bantul Mengerjakan Soal di Kertas
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL -- Tiga siswa SMP di Bantul terpaksa mengerjakan soal ujian dengan menggunakan kertas. Kebijakan ini dilakukan karena ketiganya merupakan anak berkebutuhan khusus yang takut dengan komputer.
Kepala SMP Negeri 2 Sewon Harjiman mengatakan ketiga siswa yang tidak menggunakan komputer telah mendapatkan izin khusus untuk mengerjakan soal menggunakan kertas. Kebijakan ini dilakukan karena ketiganya takut dengan komputer sehingga tidak bisa mengerjakan soal UNBK.
"Nanti dalam tes akan ada keterangan bahwa siswa tidak bisa menggunakan komputer karena jika menggunakan perangkat itu ketiganya akan takut dan drop mentalnya. Oleh karenanya kami minta dispensasi khusus ke dinas kabupaten maupun provinsi," kata Harjiman kepada wartawan, Senin (23/4/2018).
Dia menjelaskan teknis pelaksnaan ujian bagi ketiga siswa, sekolah mengunduh soal UNBK kemudian dikerjakan secara manual. Selain itu, ketiganya juga akan tetap mendapatkan pendamping khusus dari guru Sekolah Luar Biasa. "Sebenarnya di tempat kami [SMP Negeri 2 Sewon] ada lima siswa berkebutuhan khusus, tapi yang dua bisa mengerjakan seperti siswa normal sehingga bisa mengerjakan dengan komputer," katanya.
Kepala Disdikpora Bantul Didik Warsito membenarkan ada tiga siswa yang mengerjakan soal dengan menggunakan kertas. Menurut dia, hal tersebut bukan menjadi masalah dikarenakan keterbatasan para siswa.
"Mereka adalah siswa anak berkebutuhan khusus, jadi tidak masalah mengerjakan soal dengan kertas. Apalagi sudah mendapatkan izin khusus," kata Didik.
Terkait pelaksanaan UNBK di hari pertama, dia mengaku belum ada masalah dan secara umum berjalan Lanjar. Meski demikian, ia mendapatkan laporan ada siswa yang harus menginap di sekolah karnea masalah kesehatan.
"Siswa yang menginap ada di SMP Negeri 1 Banguntapan. Sedang satu siswa di SMP Negeri 4 Pandak juga sakit tapi bisa datang mengerjakan soal," katanya.
Bupati Bantul Suharsono saat sidak ke SMP Negeri 2 Sewon meminta kepada jajarannya untuk benar-benar memperhatikan kelancaran ujian. Ia mencontohkan saat ada siswa yang sakit harus bisa diberikan fasilitas sehingga dapat melaksanakan ujian dengan baik. "Sudah saya instruksikan agar dibantu sehingga mereka yang mendapatkan halangan tetap bisa melaksanakan ujian ," kata Suharsono.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Rumah Sandra Dewi dan Harvey Moeis di Jakarta Barat Digeledah Kejaksaan Agung
- Panitia Pastikan Pemilihan Rektor UNS Solo Tidak Kisruh Seperti Sebelumnya
- Walah! Iran vs Israel Belum Kelar, Korea Utara Malah Uji Coba Rudal Super Besar
- Innalillahi… Calon Anggota Paskibra Sukabumi Meninggal saat Uji Kesamaptaan
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- KPU Buka Layanan Konsultasi bagi Paslon Perseorangan di Pilkada Kota Jogja
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
- Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
- Duh, Desentralisasi Sampah DIY Mundur Lagi Menjadi Mei 2024
Advertisement
Advertisement