Advertisement

Pengamanan Gereja di Sleman Masih Terus Diperketat

Irwan A Syambudi
Sabtu, 19 Mei 2018 - 22:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Pengamanan Gereja di Sleman Masih Terus Diperketat Ilustrasi pengamanan gereja. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN-Pelaksanaan ibadah misa pada Sabtu (19/5/2018) dan Minggu (20/5/2018) di sejumlah gereja di DIY, khususunya Kabupaten Sleman masih terus diperketat. Hal ini sebagai bagian dari antisipasi pasca terjadinya teror bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur pada pekan lalu.

Kepala Bidang Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto mengatakan sejak pekan lalu, jajaran Polda DIY telah menyiagakan pasukan yang cukup untuk melakukan pengamanan baik di tempat ibadah atau kegiatan masyarakat lainnya. Penjagaan di gereja dan kantor polisi dilakukan lebih ketat dibandingkan hari biasa.

Advertisement

Khusus untuk ibadah misa pada Sabtu dan Minggu, petugas keamanan disiagakan untuk memperkuat pengamanan. Pengamanan dilakukan peliputi penjagaan pintu masuk dan pemeriksaan pengunjung gereja jika diperlukan. “Untuk pengamanan ibadah misa pasti diperkuat,” katanya, Sabtu kemarin.

Sementara itu ketua pengurus Gereja St. Lidwina Bedong, Trihanggo, Gamping, Sukanto mengatakan pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan pihak gereja untuk melakukan pengamanan. Untuk itu, gereja yang juga pernah mendapatkan serangan teror penyerangan pada Ferbuari 2018 silam ini mendapatkan pengamanan cukup ketat.

Selain itu pengurus gereja juga mendapatkan pengarahan langsung terkait penjagaan pengamanan gereja. “Untuk pengarahan pengamanan sudah dilakukan dan langsung dipimpin oleh Kapolsek [Gamping]. Banser juga siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan," ujarnya.

Di sisi lain dirinya menegaskan menskipun dilakukan pengamanan ketat bukan berarti jemaat takut pada aksi teror. "Kami tidak takut teroris, pengamanan wujud kepedulian bersama menjaga dan mewujudkan kedamaian," kata Sukanto.

Di gereja lainnya, yakni Gereja Santo Petrus dan Paulus Minomartani, Ngaglik pengamanan juga diperketat. Salah seorang pengurus gereja, Andreas Bambang mengatakan sebelum ibadah misa Sabtu sore pihak kepolisian sudah berkoordinasi dengan pengurus gereja untuk melakukan monitoring.

Diakui memang pasca teror bom di Surabaya pengamanan di gereja tambah diperketat. Terlebih saat misa yang rata-rata dihadiri 500 jemaat selalu mendapatkan pengamanan.

"Ya selama ini [pengamanan] internal. Namun pascaperistiwa surabaya kami di dampingi dari Polisi dan Koramil," kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Program Desa Bersih Narkoba Bisa Menggunakan Dana Desa

News
| Selasa, 23 April 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement