Advertisement
IMUT Yogyakarta Bagi-Bagi Takjil Sekaligus Kampanyekan Diet Kantong Plastik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Ikatan Mahasiswa Universitas Terbuka (IMUT) Yogyakarta menggelar kegiatan sosial bertajuk Ramadan Sharing is Caring di Tugu Jogja, Minggu (27/5/2018).
Ketua IMUT Yogyakarta Hendy Prabowo mengatakan, ini merupakan kegiatan berbagi takjil kepada tukang becak, pedagang asongan, tunawisma, pedagang kaki lima, serta masyarakat yang melintas di sekitar Tugu Jogja. Namun, yang berbeda dalam bagi-bagi takjil ini adalah adanya kampanye Diet Kantong Plastik.
Advertisement
“Yaitu mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan kantong plastik dan memilih menggunakan kantong ramah lingkungan seperti totebag,” ujar dia kepada Harianjogja.com.
Ia menjelaskan, diet kantong plastik sama halnya jika diet program pengurusan badan, tetapi di sini masyarakat diajak mengurangi konsumsi kantong plastik. “Bukan tidak menggunakan plastik sama sekali, tetapi menolak plastik yang sekiranya memang tidak perlu dan menggantinya dengan totebag atau tas ramah lingkungan lainnya,” papar dia.
Terlebih saat Ramadan banyak sekali pedagang yang berjualan dan menimbulkan peningkatan sampah plastik. “Saat bagi-bagi takjil kami mengganti kantong plastik dengan totebag, harapannya ke depan mereka mau membawa totebag atau tas ramah lingkungan saat membeli barang,” kata dia.
IMUT Yogyakarta merasa perlu melakukan kampanye ini karena kepedulian masyarakat akan lingkungan dirasa masih kurang. Terlebih momen Ramadan di mana sampah plastik meningkat seiring banyaknya pedagang musiman.
Ia berharap dengan kampanye ini masyarakat sadar jika plastik menjadi sumber berbagai masalah antara lain memicu perubahan iklim jika dilihat dari proses produksi, konsumsi hingga pembuangannya menghasilkan emisi karbon tinggi. Kantong plastik yang dibakar menyebabkan pencemaran udara dan kantong plastik yang digunakan sebagai wadah makanan berpotensi mengganggu kesehatan manusia.
Kantong plastik yang dibuang sembarangan dapat menyebabkan tersumbatnya aliran air bahkan nantinya akan berujung di laut lepas yang akan termakan oleh hewan dan merusak ekosistem sungai dan laut.
“Selain itu kantong plastik sulit terurai oleh mikrorganisme di tanah karena rantai karbon yang panjang dan membutuhkan ribuan tahun terurai,” jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Rayakan Seni Fotografi Panorama dengan Epson International Pano Awards ke-15
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Selasa 23 April 2024: Hujan Ringan
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Selasa 23 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Selasa 23 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Jalur Trans Jogja, Melewati Kampus Mal hingga Destinasi Wisata
Advertisement
Advertisement