Advertisement
Dituding Jadi Biang Bertambahnya Permintaan Air Bersih, Ini Kata PDAM
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kerusakan sejumlah pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dituding jadi salah satu biang bertambahnya jumlah wilayah penerima bantuan air bersih di Gunungkidul.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, pada tahun lalu tercatat delapan kecamatan mencakup 18 desa menjadi sasaran bantuan air bersih. Sementara untuk tahun ini bertambah menjadi sembilan kecamatan mencakup 36 desa.
Advertisement
Direktur Utama PDAM Tirta Handayani, Isnawan Fibriyanto mengaku permasalahan tersebut terjadi lantaran adanya kerusakan dua pompa di sumber air Bribin yang belum dapat beroperasi.
Hal serupa juga dialami di wilayah sumber air Pantai Baron. Alasannya pompa dengan kapasitas debit air rendah untuk pengaliran di dataran tinggi kurang maksimal. "Dalam waktu dekat ini akan kita ganti dengan pompa air dengan kapasitas tinggi, karena sebenarnya Bribin dan Baron ini merupakan saling terkondisi, untuk Bribin sendiri dalam proses pengerjaan," ujar Isnawan, Selasa (5/6/2018)
Isnawan mengatakan permasalahan air cukup kompleks, mulai dari lokasi geografis yang berbeda, ada yang membutuhkan bentang pipa yang panjang. Usia pipa yang semakin tua memicu semakin rentannya pipa. Selain itu tidak stabilnya daya listrik, memicu kerusakan mesin pompa.
Disinggung mengenai kerusakan di wilayah Hargosari, Isnawan mengungkapkan PDAM sudah mengupayakan dengan menambah sumber air pasokan dari wilayah Wilayu 2 dengan debit air 6,7 per detik. Besar harapan air tersebut bisa masuk dengan lancar ke daerah yang membutuhkan.
"Dengan terpasangnya dua mesin pompa di Bribin dan Baron yang ditambahkan debitnya harapanya tentu wilayah di daerah Tepus dan Rongkop yang dari Baron itu bisa lebih lancar, disamping Baron sendiri harus bisa memenuhi kebutuhan di Paliyan," ujarnya.
Seperti diberitakan, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki sempat mengatakan ada sejumlah masalah, salah satunya di pipa PDAM yang rusak di Kecamatan Saptosari. “Itulah kenapa mereka jadi minta bantuan ke kami. Padahal sebelumnya mereka mampu mandiri menyediakan air bersih,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Berbagi Kebahagiaan, Tuntas Subagyo Buka Puasa Bersama Anak Yatim di Sukoharjo
- Kabar Gembira Persis Solo, Irfan Jauhari Merumput Lagi setelah Absen Semusim
- Menang Pilpres, 9 Parpol Koalisi Indonesia Maju di Klaten Bertemu Bahas Pilkada
- Bawaslu: Jokowi Tak Langgar Netralitas Meski Bagi-bagi Bansos Jelang Pilpres
Berita Pilihan
Advertisement
Sempat Ditangkap, Jambret di Jaksel Kabur Pakai Mobil Patroli Polisi
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Jogja dan Sekitarnya, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
- Perayaan Paskah 2024, Tim Jibom Polda DIY Melakukan Sterilisasi Sejumlah Gereja di Jogja
Advertisement
Advertisement