Advertisement

LONG-FORM: Jip Lava Tour Kerap Abaikan Standar Keselamatan

Fahmi Ahmad Burhan
Kamis, 21 Juni 2018 - 16:50 WIB
Budi Cahyana
LONG-FORM: Jip Lava Tour Kerap Abaikan Standar Keselamatan Jip wisata mengantarkan wisatawan di objek wisata Lava Tour Merapi, Senin (18/6 - 2018). Harian Jogja Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dalam enam bulan, dua kecelakaan jip lava tour di Lereng Merapi merenggut nyawa wisatawan. Ini menjadi pelajaran penting bagi pengelola rekreasi petualangan untuk tertib menerapkan standar keselamatan agar citra lava tour tetap terjaga dan bisa terus menggerakkan perekonomian masyarakat.

Pada 7 Januari 2018 lalu, jip yang mengangkut enam pelancong menabrak pantat bus di Jl. Kaliurang Km 20, Dusun Pantiasih, Pakembinangun, Pakem, Sleman, saat sopirnya hendak menyalip kendaraan lain. Seluruh penumpangnya terlempar. Satu orang meninggal dunia.

Advertisement

Selasa (20/6/2018) kemarin, jip lava tour terperosok ke jurang sedalam empat meter di Dusun Tangkisan, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. Satu orang meninggal dunia dan empat orang lainnya terluka. Penyebabnya, kemudi jip susah dikendalikan.

Bambang Sugeng, Ketua Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Wilayah Timur menduga peristiwa nahas ini lantaran kesalahan teknis pada kendaraan. Setelah kecelakaan pada Januari lalu, pengelola jip lava tour menyusun prosedur standar operasi jip. Namun, menurut Bambang, susah untuk mengontrol semua jip Merapi agar taat prosedur.

Berbeda dengan jip wisata di kawasan Tebing Breksi, Prambanan, yang sudah dinaungi Indonesia Off-Road Federation (IOF), jip di lereng Merapi tidak semuanya berhimpun dalam federasi off-road tersebut. “Biasanya kalau yang masuk IOF, akan ada uji kelaikan secara berkala, tetapi karena di sini banyak jipnya, jadi tidak semuanya dinaungi IOF,” kata dia, Rabu (20/6/2018).

Menurut Bambang, di lereng Merapi terdapat 29 operator dan 800 jip lava tour. Kendaraan yang kebanyakan tanpa kap tersebut sangat penting bagi denyut perekonomian di kaki gunung karena ada sekitar 4.000 orang yang menggantungkan hidup dari lava tour. “Jip tetap beroperasi, kalau tidak beroperasi lumpuh ekonomi warga.”

Sayangnya, ada beberapa pengemudi yang memacu kendaraan hanya untuk mengejar pendapatan dan kurang memperhatikan keselamatan.

“Harusnya batas beroperasi tiap jip dua kali, tapi karena mengejar pendapatan, jadi lebih dari itu,” ucap dia.

Ketidaktertiban itu juga terlihat dalam kecelakaan Selasa kemarin. “Ada lima orang penumpang, padahal batasnya empat orang.”

Kepala Dinas Perhubungan Sleman Mardiyana mengatakan setelah kecelakaan Januari silam, ada beberapa perbaikan operasional, mulai dari penggunaan sabuk pengaman, helm dan perlengkapan keselamatan lainnya.

Sebelum operator jip menyepakati prosedur standar, kondisi jip-jip di Merapi tak seragam. Bahkan, kata Mardiyana, ada pengelola jip yang mengisi bahan bakar minyak ke dalam jeriken dan menyimpannya di dalam jip.

“Padahal itu sangat berbahaya.”

Mardiyana mengatakan kecelakaan Selasa kemarin disebabkan kelalaian pengemudi dan kealpaan operator tidak mengecek kondisi kendaraan. Menurut dia, jika jip dicek secara rutin, setir tidak akan lepas kendali.

“Peristiwa ini harusnya menjadi perhatian agar operator jip wisata selalu mengecek kondisi kendaraan.”

Prosedur standar operasional jip wisata lereng Merapi mengatur beberapa poin, meliputi standar minimal kelengkapan kendaraan seperti lampu utama, lampu sein, lampu rem, pelat nomor, ban, dan klakson. Ada juga standar minimal keselamatan kendaraan seperti roll bar, sabuk pengaman, dan helm.

Sopir jip harus mengemudi jipnya pada batas kecepatan maksimal kendaraan di jalan raya, yakni 40 kilometer per jam. Penumpang dewasa maksimal empat orang, termasuk pengemudi menjadi lima orang. Pengemudi pun harus memiliki surat izin mengemudi (SIM). Tiap pekan, jip harus dicek.

“Jip bukan angkutan umum sehingga tidak ada uji kir sebagaimana diwajibkan dalam Undang-Undang No.22/2009 tentang Lalu Lintas, sehingga keberadaan SOP sangat penting,” ucap Mardiyana.

Harus Ditaati

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan prosedur standar operasional jip Merapi yang sudah disepakati harus benar-benar dilaksanakan. “Saya sangat prihatin dan menyesalkan musibah yang tidak kita inginkan di tengah ramainya objek wisata,” ujar dia.

Bupati mengingatkan pengelola jip lava tour benar-benar menjaga keselamatan.

“Kami [Pemerintah Kabupaten Sleman] pernah mengumpulkan beberapa pengelola wisata jip Merapi di Taman Eden Kaliurang. Kami kasih arahan agar mereka betul-betul menjaga keselamatan, SOP [prosedur standar operasional] juga sudah dibuat hasil dari kesepakatan masing-masing operator, apabila ada ketidakcocokan, bisa diubah lagi,” kata dia.

Kepala Dinas Pariwisata Sleman Sudarningsih mengimbau pengelola mengandangkan jip Merapi untuk sementara sembari menunggu evaluasi secara menyeluruh. Namun apabila jip tetap beroperasi, operator maupun pengemudi harus ekstra hati-hati

Sementara itu, Teguh Nugraha, 43, pengemudi jip yang celaka Selasa kemarin sudah ditetapkan sebagai tersangka. Teguh kini ditahan di Mapolres Sleman.

“Sudah kami tetapkan sebagai tersangka, karena menyebabkan satu orang meninggal dunia," kata Kapolres Sleman AKBP Firman Lukmanul Hakim.

Menurutnya, Teguh melanggar UU No.22/2009 tentang Lalu Lintas. Polres Sleman dan Dinas Perhubungan Sleman juga langsung memeriksa 13 jip wisata.

“Selanjutnya, pemeriksaan akan kami lakukan secara intensif satu bulan sekali,” ujar dia.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Sleman Sulton Fatoni mengatakan banyak jip yang kurang laik jalan. Rata-rata lampu utama kendaraan dan lampu sein tidak menyala. Selain, dua jip yang diberi catatan ihwal kondisi roda, rem, dan sambungan bawah, meski tetap layak jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pilgub Jakarta 2024, Demokrat Bakal Calonkan Dede Yusuf

News
| Jum'at, 19 April 2024, 15:47 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement