Advertisement

Banyak Orang Tua Siswa Bingung dengan Sistem Penerimaan Siswa Baru di Jogja

Salsabila Annisa Azmi
Jum'at, 22 Juni 2018 - 10:17 WIB
Nina Atmasari
Banyak Orang Tua Siswa Bingung dengan Sistem Penerimaan Siswa Baru di Jogja Calon peserta didik baru tahun ajaran 2012-2013 jalur Kartu Menuju Sejahtera (KMS) mendaftarkan diri di SMP Negeri 15 Yogyakarta, Senin (25/6/2018). - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Layanan informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2018 masih terus dibuka di pelataran Dinas Pendidikan Kota Jogja.

Meskipun begitu, masih banyak orang tua siswa yang belum memahami Petunjuk Teknis (Juknis) PPDB 2018. Kebanyakan dari mereka bingung untuk memprediksi keberhasilan pilihan sekolah karena perhitungan bukan lagi berdasarkan nilai.

Salah satu orang tua murid, Yudik, 26, mengatakan tahun ini akan mendaftarkan anaknya di SMP Negeri 9 Yogyakarta karena menurut zonasi, tempat tinggalnya di Banguntapan masih masuk di kawasan sekolah tersebut.

"Tetapi saya bingung apakah nilai anak saya dipakai? Karena berdasar zonasi rumah saya cukup jauh dari sekolah incaran," kata Yudik saat ditemui di layanan informasi PPDB 2018, Kamis (21/06/2018).

Yudik mengatakan dirinya telah membaca Juknis berkali-kali, namun masih kebingungan. Dia pun sudah mendatangi layanan informasi sebanyak dua kali.

Hal yang paling dia bingungkan adalah bagaimana memprediksi pilihan dengan tepat, agar sang anak dapat diterima di sekolah pilihan. Baik itu pilihan pertama atau pilihan kedua.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogja Edy Heri Suasana mengatakan nilai akan tetap dipertimbangkan, namun pemilihan siswa berdasar zonasi menjadi priroritas. Apabila ternyata ada dua siswa yang memiliki jarak zonasi yang sama, maka kemudian nilai siswa baru akan dilihat.

"Dilihat komposisi nilainya, bahasa Indonesia-nya tinggi siapa, kemudian kalau komposisi nilai sama semua, baru dilihat siapa yang usianya lebih tua," jelasnya.

Edy mengatakan sampai saat ini hambatan dalam PPDB 2018 secara sistem memang bukan masalah utama. Pasalnya memang setiap sekolah sudah terbiasa dengan sistem Real Time Online sebelumnya.

Hal yang menjadi pekerjaan rumah dalam PPBD 2018 adalah mengubah mindset orang tua siswa yang dulunya menghitung peluang menggunakan angka NEM, sekarang harus memprediksi menggunakan jarak zonasi.

"Memang masih banyak yang bingung, namanya juga sistem baru, tapi di bawah ada layanan informasi kami layani terus," kata Edy.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Pemkot Jogja Bakal Tambah Kapasitas TPS 3R

Pemkot Jogja Bakal Tambah Kapasitas TPS 3R

Jogjapolitan | 44 minutes ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal

News
| Jum'at, 19 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement