Advertisement
Tanggul di Pantai Trisik Jebol Diterjang Gelombang Tinggi
Kondisi tanggul yang hanyut di Pantai Trisik, Kulonprogo. - Harian Jogja/Beny Prasetya
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO-Tanggul buatan warga Trisik untuk menyelamatkan bangunan Konservasi Penyu Abadi di Pantai Trisik ambruk, Rabu (25/7/2018) pagi. Kendati tanggul buatan warga ambruk, bangunan konservasi penyu selamat.
Diperkirakan malam tadi gelombang Samudra Hindia setinggi delapan meter masuk ke pelataran lokasi parkir Objek Wisata Laguna Pantai Trisik dan banungan Konservasi Penyu Abadi. Tingginya ombak tersebut membawa sampah hingga hampir satu kilometer jauhnya dari bibir pantai.
Advertisement
Kepala Dusun Sidorejo, Desa Banaran, Galur, Joko Samudra mengungkapkan, tanggul buatan setebal 40 centimeter dengan ketinggian mencapai perut orang dewasa dihanyutkan gelombang laut. Hal itu membuatnya mengkhawatirkan bangunan konservasi dan rumah warga.
"Tadi malam, saya kira ombak masuk mencapai satu kilometer, tetapi yang jelas terlihat saat ini sekitar 500-an meter dari tepi laut," katanya.
BACA JUGA
Sampah pun telah masuk di area Objek Wisata Laguna Pantai Trisik. Kolam renang dan laguna pun porak poranda. Selain itu lima kapal nelayan dan satu bangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) rusak.
"Kerugian bisa mencapai Rp5 miliar untuk di Trisik," katanya.
Abrasi di pantai Trisik sepuluh tahun terakhir terbilang cukup parah. Pasalnya bibir pantai Trisik sendiri telah berpindah hampir satu kilometer lebih dekat ke area permukiman warga dan TPI. Menurutnya hal tersebut membuat gelombang tinggi saat ini berdampak besar ketimbang kejadian gelombang tinggi yang lalu.
"Setiap tahun ada lima meter menyusut, dulu TPI saja ada di tengah jauh, sekarang TPI kelihatan dekat sekali dengan pantai," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement





