Advertisement

Kebakaran Lahan Terjadi di Kokap, 5 Hektare Tanaman Ludes

Beny Prasetya
Jum'at, 03 Agustus 2018 - 10:17 WIB
Nina Atmasari
Kebakaran Lahan Terjadi di Kokap, 5 Hektare Tanaman Ludes Kebakaran lahan di Dusun Tlogoplelo, Hargomulyo, Kokap Kulonprogo Kamis (2/8/2018). - Ist/ Polsek Kokap

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO -- Lahan seluas lima hektare di Tlogoplelo, Hargomulyo, habis terbakar, Kamis (2/8/2018) petang. Api yang menyebar ke sejumlah titik itu dapat dipadamkan setelah relawan dan organisasi tanggap darurat lain datang.

Lahan lima hektare tersebut dimiliki oleh tujuh orang yang berbeda. Kendati summber api saat ini belum ditemukan, namun Kepolisian Sektor Kokap memperkirakan api berasal dari lahan Sultan Grond yang berada di atas bukit. Cepatnya api menjalar ke lahan lain diakibatkan banyaknya ranting dan daun kering yang mudah terbakar.

Advertisement

Menurutnya pencermatan Kapolsek Kokap, AKP Satrio Arif Wibowo dan jajaran. Api mulai terlihat pada pukul 18.30 WIB. Sejumlah warga dan relawan radio menghubungi pihak kepolisian, BPBD Kulonprogo dan Damkar Kulonprogo. Pemadaman sendiri membutuhkan waktu selama dua jam lebih.

"Sepengetahuan saksi, berawal dari Sultan Grond, dan baru pukul 21.00 WIB api dipadamkan bersama-sama," ungkap Kapolsek Kokap AKP Satrio Arif, Jumat (3/8/2018).

Kendati tidak ada korban jiwa dan material yang berarti, Arif sendiri saat ini tengah mencari sumber api berasal. "Masih dalam pencarian, walaupun tidak korban, tetapi kami berusaha mencari asal sumber api," ungkapnya

Api dapat dipadamkan dengan cara manual oleh ratusan orang dari organisasi tanggap darurat dan relawan. Berkat hujan yang sempat membasahi daun dan ranting, upaya pemadaman dapat dilakukan dengan cara manual.

"Sempat hujan, kondisi kekeringan dan mencari air sedikit susah, untung hujan, maka relawan menggunakan daun dan ranting basah sekaligus melokalisir api," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo Ariadi.

Dirinya juga mengimbau segenap warga masyarakat membuang puntung rokok ditempat sampah dan dalam keadaan api sudah mati. Adapun kegiatan membakar sampah juga dilihat, apakah di sekitar terdapat material mudah terbakar atau tidak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tertidur 22 Tahun Gunung Ruang Erupsi, Gempa hingga 944 Kali dalam Satu Hari

News
| Kamis, 18 April 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement