Advertisement

Air Minim, Lahan Bawang Merah di Sentolo Menyusut

Beny Prasetya
Jum'at, 03 Agustus 2018 - 21:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Air Minim, Lahan Bawang Merah di Sentolo Menyusut Pengendara sepeda motor melintas di dekat saluran irigasi pertanian yang kering di Desa Sentolo, Kecamatan Sentolo, belum lama ini. Saluran irigasi di wilayah Sentolo menjadi salah satu saluran irigasi yang terdampak perbaikan Saluran Induk Kalibawang. Harian Jogja/Beny Prasetya

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Desa Srikayangan, Kecamatan Sentolo, yang menjadi salah satu desa penghasil bawang merah terbesar di Kulonprogo terpaksa mengurangi produksi di musim kemarau tahun ini. Dari 232 hektare (ha) lahan yang biasa ditanami bawang merah, saat ini hanya 100 hektare yang ditanami. Menyusutnya lahan tanaman bawang merah terjadi sebagai dampak minimnya pasokan air dari Saluran Irigasi Induk Kalibawang.

Saat ini debit air di Saluran Irigasi Induk Kalibawang hanya dibuka sebesar dua meter kubik per detik. Padahal sebelum sampai di Desa Srikayangan, saluran irigasi juga digunakan petani di wilayah Kecamatan Kalibawang, Nanggulan dan Girimulyo. "Padahal jika air irigasi mencukupi, lahan yang bisa ditanami bawang merah bisa mencapai 200 hektare lebih," kata Murjono, salah seorang petani bawang merah asal Desa Srikayangan, saat ditemui Jumat (3/8/2018).

Advertisement

Ia mengatakan pada musim tanam ketiga petani biasanya menanam bawang merah. Namun tahun ini petani tak bisa menanam bawang merah karena air irigasi sangat minim. "Yang bisa menanam bawang merah hanya petani yang lahannya dekat dengan sumur bor, kalau tidak ya tidak bisa menanam," katanya.

Murjono pesimistis untuk menanam bawang merah. Selain tak ada air, proses penanaman akan semakin lama. Permasalahan air juga bisa membawa masa tanam bawang merah memasuki September hingga Oktober. "Padahal September hingga Oktober biasanya muncul serangan ulat, jadi sangat berisiko," katanya. Murjono berharap debit air dari Saluran Irigasi Induk Kalibawang segera dimaksimalkan. Pasalnya petani telah menyiapkan bibit, pupuk hingga lahan yang siap ditanami.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo, Eko Purwanto, menyatakan jajarannya mendapat informasi terkait dengan permasalahan yang dihadapi petani bawang merah di Desa Srikayangan. Menurutnya, persoalan minimnya pasokan air irigasi bakal segera dilaporkan ke Komisi Air Kulonprogo. "Kami meminta petani tetap memaksimalkan penanaman bawang merah," katanya.

Berdasar informasi terakhir, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) bersama Komisi Air Kulonprogo bakal membuka pintu air Saluran Irigasi Induk Kalibawang lebih besar agar debit air juga semakin besar pada pekan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Jogjapolitan | 13 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dampak Serangan Israel ke Iran, Harga Minyak Melonjak

News
| Jum'at, 19 April 2024, 10:47 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement