Advertisement

Malioboro Night Festival Tampilkan Seni Kontemporer Modern

Abdul Hamied Razak
Selasa, 07 Agustus 2018 - 20:37 WIB
Nina Atmasari
Malioboro Night Festival Tampilkan Seni Kontemporer Modern Kabid Pemasaran Dispar DIY Imam Pratanadi (kiri) bersama Event Director Jaran Art Space Iqbal Tuwa Sikal saat jumpa pers MNF 2018 di Hotel Arjuna Jogja, Selasa (7/8/2018). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Kegiatan tahunan, Malioboro Night Festival kembali digelar tahun ini, 11-12 Agustus mendatang. Agenda tahun ini lebih banyak merangkul komunitas musik dan seni untuk menampilkan beragam atraksi di sepanjang Malioboro.

Kabid Pemasaran Dispar DIY Imam Pratanadi mengatakan Malioboro Night Festival sudah menjadi kalender tahunan yang digelar sejak 2016 lalu. Even tersebut menjadi salah satu atraksi yang menjanjikan bagi wisatawan untuk dapat menikmati wajah Jogja.

Advertisement

Festival tersebut menghadirkan pelaku-pelaku seni dari berbagai disiplin. "Even ini memberikan warna dan dinamika kehidupan seni budaya di Jogja," katanya saat jumpa pers di Hotel Arjuna Jogja, Selasa (7/8/2018).

Malioboro Night Festival (MNF) 2018 mengusung tema Regeneration sebagai salah satu strategi untuk memperkuat brand Wisata Jogja sebagai City of Culture. Menurutnya, banyak cipta karya seniman baik masa lampau maupun masa kini di kawasan Malioboro.

"Jadi Jogja tidak hanya menyediakan atraksi masa lalu dengan banyak heritage tetapi juga menyajikan budaya kontemporer," kata Imam.

Tema Regeneration diangkat untuk menciptakan kembali spirit Malioboro sebagai pusat interaksi pelaku seni dan budaya sejak dulu hingga jaman now. Beberapa grup yang dijadwalkan hadir seperti Anterdans, Jasmine Band, Tashoora dan Bathara Ethnic dengan bintang tamu Rapper kawakan Iwa K dan band asal Bandung Mocca.

"MNF 2018 mengedepankan performance tidak hanya zaman dulu tapi juga perkembangannya, kontemporer modern. Kami membuka ruang kreativitas bagi anak-anak muda yang membutuhkan ruang eksistensi," ujarnya.

Event Director Jaran Art Space Iqbal Tuwa Sikal menjelaskan ada satu panggung utama depan pintu barat kantor gubernur dengan tujuh panggung untuk komunitas mulai kantor DPRD DIY hingga Ketandan yang siap menyajikan beragam performance.

Untuk sosialisasi dan komunikasi terkait MNF 2018, pihaknya juga menggandeng sejumlah komunitas dunia maya baik kalangan vlogger maupun selebgram.

"Tema yang kami angkat bertujuan juga agar event ini bisa masuk ke generasi milenial. Genre musik yang ditampilkan bervariasi termasuk musik dangdut, musik asli Indonesia," jelasnya.

Selain musik dangdut yang diberi panggung, musik seperti kroncong, jazz, bleus, pantomon hingga performance komunitas. Seni tari yang ditampilkan mulai dari sanggar anak, modern dance hingg tradisional dance diberi ruang untuk melakukan performance. "Kami juga menggandeng banyak komunitas jaz. Ada juga drummer guyup serta kelompok rapper Wijilan yang akan mengawali penampilan dari Iwa K," katanya.

Secara konten, kata Iqbal MNF tidak akan melupakan sejarah Malioboro yang menghidupi kaum seniman. Termasuk pedagang di sepanjang jalan tersebut. Alhasil, even tersebut tetap mengusung konsep street karenanya tidak menutup Jalan Malioboro.

"Panggung ada di sisi Timur sementara pengunjung bisa menikmati atraksi dari berbagai sudut. Mereka dibebaskan ingin menikmati performance apa," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Bidik LHKPN 2 Pejabat Pemilik Kripto Miliaran Rupiah

News
| Rabu, 24 April 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement