Advertisement

Akhir September, Pasokan Air di Saluran Irigasi Kalibawang Normal

Beny Prasetya
Selasa, 11 September 2018 - 15:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Akhir September, Pasokan Air di Saluran Irigasi Kalibawang Normal Saluran Induk Kalibawang yang dikeringkan untuk perawatan dan perbaikan, beberapa waktu lalu.Harian Jogja/Nina Atmasari

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pintu air di Saluran Irigasi Induk Kalibawang saat ini dibuka sebesar delapan meter kubik per detik. Sementara jembatan air Talang Bowong yang sifatnya masih darurat mampu dilalui air dengan debit empat kubik per detik.

"Keputusan terakhir dari Komisi Irigasi Kulonprogo debit air di Saluran Irigasi Induk Kalibawang sudah digandakan, karena jembatan darurat Talang Bowong mampu dilalui air sebesar empat meter kubik per detik," kata Kepala Bidang Pengairan DPUPKP Kulonprogo, Hadi Priyanto, Selasa (11/9/2018).

Advertisement

Hadi mengungkapkan saat jni debit air yang melalui Saluran Irigasi Induk Kalibawang mencapai delapan meter kubik per detik selepas revitalisasi saluran irigasi yang dilakukan sebelum Agustus lalu. Menurutnya, saat ini jumlah air yang mengalir utuh dari hulu sampai hilir. "Jadi saat ini hitungan air sudah tepat mengingat saluran irigasi yang sebelumnya rusak sudah diperbaiki," katanya.

Meski pasokan air di Saluran Irigasi Induk Kalibawang sudah cukup besar, Hadi tetap mengimbau masyarakat, khususnya petani yang selama ini memanfaatkan air irigasi untuk bersabar. Menurutnya, untuk mencapai debit normal seperti sedia kala, saat ini masih terus dilakukan perbaikan di sejumlah saluran yang rusak. Pada akhir September, jembatan air Talang Bowong yang diperbaiki bisa digunakan seperti sedia kala. "Setelah revitalisasi selesai, pintu air bisa dibuka secara penuh seperti awal. Perbaikan yang kami lakukan untuk kepentingan petani," katanya.

Seorang petani di Desa Banguncipto, Kecamatan Sentolo, Waljiyem, berharap air irigasi bisa segera mengisi jaringan irigasi sekunder dan tersier yang selama ini kering. Menurutnya, saat ini banyak petani yang mengandalkan sumur ladang untuk irigasi pertanian. Dengan menggunakan air sumur, biaya operasional para petani membengkak, karena harus membeli bahan bakar untuk mesin pompa air. "Kami berharap air pasokan bisa segera mengisi saluran irigasi sekunder dan tersier. Kami merugi kalau terus menerus harus menyewa mesin pompa penyedot air," katanya, Selasa.

Pasokan air di Saluran Irigasi Induk Kalibawang ditutup sejak April 2018 menyusul adanya perbaikan di jembatan air Talang Bowong di Kecamatan Kalibawang. Perbaikan yang dilakukan merupakan perawatan rutin yang dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO). Akibat adanya pengeringan selama tiga bulan, sawah yang selama ini mendapatkan pasokan air dari saluiran irigasi Kalibawang kering. Bahkan sejumlah sumur warga di sejumlah wilayah yang berada di sekitar saluran irigasi juga kering akibat tidak adanya air resapan yang masuk ke sumur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Jual Miras, Toko di Berbah Ditutup

Jual Miras, Toko di Berbah Ditutup

Jogjapolitan | 7 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Konflik Israel di Gaza, China Serukan Gencatan Senjata

News
| Selasa, 16 April 2024, 19:07 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement