Advertisement

Sosialisasi Keselamatan Berkendara, Forkopimda Sleman Bagikan Helm SNI

Fahmi Ahmad Burhan
Selasa, 09 Oktober 2018 - 15:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Sosialisasi Keselamatan Berkendara, Forkopimda Sleman Bagikan Helm SNI Bupati Sleman, Sri Purnomo (kanan), memberikan helm kepada pengendara yang tidak memakai helm SNI di Wilayah Lapangan Denggung, Desa Tridadi, Sleman, Selasa (9/10 - 2018).Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sleman membagikan helm gratis kepada puluhan pengendara sepeda motor di Lapangan Denggung, Desa Tridadi, Sleman, Selasa (9/10/2018). Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk menekan angka kecelakaan akibat tidak memakai helm yang sesuai standar.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman, Mardiyana, mengatakan jajarannya membagikan helm yang sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). "Kami berikan 23 helm kepada pengendara yang helmnya belum sesuai SNI," katanya di sela-sela kegiatan, Selasa.

Advertisement

Mardiyana mengatakan selain helm, pengendara juga diberikan booklet dan petunjuk tentang keselamatan berkendara. Ia mengatakan pemberian itu nantinya akan ditindaklanjuti di dua daerah lainnya. "Tahun ini ada tiga tempat yang kami sasar. Selain di sini [Lapangan Denggung], kegiatan pembagian helm bakal kami gelar di Godean dan Depok," kata Mardiyana.

Kapolres Sleman AKBP Firman Lukmanul Hakim, mengatakan pembagian helm gratis merupakan upaya preventif mengurangi kecelakaan. "Kami melakukan tindakan preventif dan edukasi untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, karena hal seperti ini tidak hanya tanggung jawab Dishub atau Polres Sleman, tetapi juga bersama-sama dengan masyarakat," katanya, Selasa.

Ia mengatakan ada tiga faktor penyebab kecelakaan di antaranya faktor pengendara, jalan dan faktor alam. Menurutnya ada sekitar 17% sampai 20% kecelakaan yang terjadi karena pengendara tidak menggunakan helm. Menurut Kapolres, helm SNI sudah diuji dan disesuaikan dengan kondisi Indonesia mulai dari iklim dan situasi yang ada. "Helm sudah diuji baik kuantitas, kualitas, dan daya tahan usianya. Beda dengan helm tanpa sertifikat, jatuh langsung pecah. Pas berkendara kaca depan turun dan tali putus. Itu faktor-faktor kecil dan sepele tetapi bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan," ujar AKBP Firman.

Bupati Sleman, Sri Purnomo, mengatakan langkah pemberian helm merupakan edukasi kepada masyarakat agar sadar akan pentingnya penggunaan helm. "Memberikan contoh harus helm yang standar sehingga keamanannya lebih terjamin. Ini sedikit karena hanya untuk contoh agar nanti mereka bisa mengganti dengan yang SNI," kata Bupati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit

News
| Kamis, 25 April 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement