Advertisement

Mulai Dioperasikan April 2019, Bandara Kulonprogo Awali Pelayanan untuk Penerbangan Umrah

Rio Sandy Pradana
Jum'at, 14 Desember 2018 - 18:17 WIB
Nina Atmasari
Mulai Dioperasikan April 2019, Bandara Kulonprogo Awali Pelayanan untuk Penerbangan Umrah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua dari kiri), bersama dengan Dirjen Perkeretapian Zulfikri, Dirjen Perhubungan Udara Polana B. Pramesti (kedua kiri), dan Direktur Utama AP I Faik Fahmi (kanan) meninjau proyek Bandara Internasional Yogyakarta Baru, Jumat (14/12/2018). Bisnis - Rio Sandy Pradana

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO--Kementerian Perhubungan meninjau proses pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta Baru (New Yogyakarta International Airport/NYIA) di Kulonprogo.  Kemenhub memproyeksikan pada tahap awal melayani penerbangan umrah.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pada waktu tersebut hanya ada satu terminal seluas 8.000 m2 yang beroperasi.

Advertisement

"Rencananya [mulai beroperasi] April 2019. Ini yang janji Pak Faik [Direktur Utama Angkasa Pura I]," katanya saat meninjau pembangunan proyek NYIA, Jumat (14/12/2018).

Menurutnya, bandara tersebut terletak di wilayah yang mampu menjangkau dua provinsi yakni DI Yogyakarta dan Jawa Tengah, sehingga memiliki potensi penerbangan umrah yang besar.

Di sisi lain, imbuhnya, bandara tersebut bisa menunjang sektor pariwisata di Candi Borobudur sebagai salah satu destinasi Bali Baru. Selama ini, sektor pariwisata di Yogyakarta masih kalah dengan Bali.

Menhub optimistis setelah NYIA beroperasi secara optimal, minat wisatawan mancanegara akan semakin bertambah untuk berkunjung.

Proyek pembangunan bandara yang diproyeksikan sebagai pengganti Bandara Adi Sucipto tersebut hanya terdapat satu paket pengerjaan.

Saat ini, kapasitas ideal Bandara Adisucipto hanya dapat menampung 1,7 juta penumpang setahun. Namun, arus penumpang bandara tersebut sudah mencapai 7,8 juta orang pada 2017.

AP I juga menyebut Yogyakarta berisiko kehilangan potensi kunjungan wisata sebesar 3,2 juta per tahun. Risiko tersebut terjadi karena bandara existing sudah mengalami kelebihan kapasitas.

Kapasitas penumpang yang rendah berbanding lurus dengan jumlah seat yang disediakan pihak maskapai. Hal tersebut membuat jumlah turis yang datang juga terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Lowongan Kerja: Kementerian PUPR Akan Buka 6.300 Formasi CPNS dan 19.900 PPPK, Ini Rinciannya

News
| Sabtu, 20 April 2024, 06:17 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement