Advertisement

Tokoh Masyarakat Ungkap Warga Minta 2 Syarat Sebelum Pemakaman Albertus di TPU Purbayan

Newswire
Selasa, 18 Desember 2018 - 19:26 WIB
Nina Atmasari
Tokoh Masyarakat Ungkap Warga Minta 2 Syarat Sebelum Pemakaman Albertus di TPU Purbayan Makam Albertus Slamet Sugihardi yang dipotong salibnya, di TPU Purbayan Kotagede. - Harian Jogja/Abdul Hamied Razak

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Kasus pemotongan nisan salib makam Albertus Slamet Sugiardi, warga Kelurahan Purbayan, Kotagede, Yogyakarta membuat heboh. Nisan salib terpaksa dipotong pada bagian atas sehingga menyerupai huruf T, sebagai syarat dimakamkan di kompleks TPU setempat.

Kisah itu viral dan mendapat protes publik, karena dinilai sebagai bentuk aksi intoleransi. Pemakaman jenazah Albertus Slamet Sugiardi sendiri dilakukan pada Senin (17/12/2018) awal pekan ini.

Advertisement

Slamet Riyadi, tokoh masyarakat di Purbayan Kotagede, mengungkapkan kronologis pemotongan salib memakai gergaji tersebut.

Awalnya, kata dia, Albertus Slamet Sugiardi mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Setelahnya, pihak keluarga hendak memakamkan jenazah Slamet Sugiardi di TPU Jambon yang berada di kawasan tersebut.

“Warga setempat membantu keluarga almarhum. Kami menyiapkan ubu rampe untuk selametan. Keluarga dan warga juga memutuskan jenazah dimakamkan di TPU Jambon,” kata Slamet Riyadi di rumahnya, Selasa (18/12/2018).

Namun, kata dia, warga memberikan dua syarat agar jenazah Albertus Slamet Sugiardi bisa dimakamkan di TPU Jambon.

Syarat pertama, jenazah Slamet Sugiardi dimakamkan di area pojok agar tak tercampur dengan makam muslim.

Syarat kedua, makam Slamet Sugiardi tak boleh memakai salib. Keluarga juga tak diperkenankan berdoa di makam.

“Kalau keluarga tak terima boleh dimakamkan di luar. Akhirnya keluarga menerima. Kesepakatan itu secara lisan,’’ katanya.

Ia menegaskan, jenazah yang dimakamkan di TPU Jambon mayoritas muslim. Tapi, ia berkilah kedua syarat itu diajukan bukan sebagai aksi intoleransi.

"Itu semua kesepakatan keluarga dan pengelola makam.”

Sementara pihak keluarga Albertus Slamet Sugiardi enggan diwawancara untuk dikonfirmasikan mengenai pemotongan tanda salib tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Perpanjang Kenaikan HET Beras Premium untuk Jaga Stok di Pasaran

News
| Selasa, 19 Maret 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement