Advertisement

Kebakaran, Parkir di Senopati Dialihkan ke Ngabean

Abdul Hamied Razak
Rabu, 09 Januari 2019 - 10:50 WIB
Bhekti Suryani
Kebakaran, Parkir di Senopati Dialihkan ke Ngabean Sisa-sisa kebakaran terjadi di Taman Parkir Senopati, Jalan Senopati, Kelurahan Prawirodirjan, Gondomanan, Kota Jogja, Minggu (6/1/2019) malam. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Pemilik kendaraan yang akan memarkir kendaraannya di Tempat Khusus Parkir (TKP) Senopati sementara dialih ke TKP Ngabean. Hal ini menyusul insiden terbakarnya 35 kios pedagang di lokasi tersebut.

Kepala Bidang Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Jogja Imanudin Aziz mengatakan selama proses pemulihan kendaraan wisatawan tidak bisa memarkir kendaraannya di TKP Senopati tetapi dialihkan ke TKP Ngabean. Kantong parkir TKP Senopati selama ini bisa menampung sekitar 30 mobil.

Advertisement

"Hari ini [Selasa, 8/1/2019] proses pembersihan sudah dilakukan. Termasuk kios-kios yang terbakar," katanya kepada Harianjogja.com, Selasa (8/1/2019).

Aziz mengatakan police line di sekitar lokasi sudah dibuka. Menyusul selesainya penyelidikan terkait kasus kebakaran tersebut. Berdasarkan hasil penyelidikan, kebakaran 35 kios pedagang tersebut murni akibat adanya konsleting listrik. "Hasil penyelidikan seperti itu. Dan kerugian akibat musibah ini sekitar Rp900 jutaan," katanya.

Mengenai hasil penyelidikan pihak kepolisian tersebut juga diamini Kapolsek Gondomanan Kompol I Nengah Lotama. Begitu juga dengan jumlah kerugian di bawah Rp1 miliar.

Selama proses pemulihan, kata Aziz, pedagang juga sepakat untuk membersihkan puing-puing bekas kebakaran. Hal itu juga menjadi kesepakatan dengan pedagang. "Pengembalian fungsi TKP Senopati setidaknya dilakukan sampai sepekan ke depan," jawabnya.

Terkait rehabilitasi kios-kios para pedagang, Aziz mengaku masih perlu pembicaraan lagi dengan Pemkot. Pasalnya renovasi kembali kios-kios tersebut juga membutuhkan dana yang tidak sedikit sehingga perlu dibicarakan dengan Pemkot. "Makanya kami fokuskan lebih dulu untuk pemulihan psikologis para pedagang. Sebab ada pedagang yang sampai syok sehingga dirawat di rumah sakit, pemulihan psikologis pedagang ini lebih kami utamakan," katanya.

Dia mengakui jika di lokasi terjadinya kebakaran tidak ada hydrant maupun alat pemadam kebakaran lainnya seperti Apar [alat pemadam api ringan]. Hal itu menjadi salah satu evaluasi sehingga ke depan peralatan vital sepeti Apar akan disediakan di masing-masing TKP. "Ini salah satu hikmahnya, karena Apar bagian dari fasilitas umum," katanya.

Tidak adanya alat pemadam kebakaran di lokasi kejadian diakui Kepala Seksi Operasional dan Penyelematan Dinas Kebakaran Kota Jogja Mahargyo.

Selain hydrant, di TKP Senopati juga tidak ada Apar. Kondisi tersebut menyebabkan 35 kios seluruhnya terbakar. "Kami mengerahkan lima unit mobil pemadam kebakaran sebab tidak ada hydrant di lokasi kebakaran," katanya.

Sementara itu, Setiawan salah satu pedagang yang kiosnya terbakar mengaku para pedagang masih belum mengetahui kapan bisa kembali berjualan. Meski begitu, dia dan pedagang lainnya berharap agar renovasi kios-kios tersebut bisa segera dilakukan. "Semoga secepatnya bisa dibangun lagi agar kami bisa cepat berjualan. Kami menunggu kebijakan dari Pemkot," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hakim Konstitusi Arief Hidayat Tak Terbukti Melanggar Kode Etik

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 16:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement