Advertisement
KENAIKAN HARGA BBM : Sultan Sebut Ini Tahun Politis, Sulitkan Kebijakan

Advertisement
[caption id="attachment_398552" align="alignleft" width="303"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/04/19/kenaikan-harga-bbm-sultan-sebut-ini-tahun-politis-sulitkan-kebijakan-398550/sultan-hb-x-desi-suryanto-2" rel="attachment wp-att-398552">http://images.harianjogja.com/2013/04/sultan-HB-X-Desi-Suryanto1-303x310.jpg" alt="" width="303" height="310" /> Foto Sultan Hamengku Buwono X
JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto[/caption]
JOGJA- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan kebijakan dua harga pada BBM bersubsidi hanya akan semakin memancing kericuhan.
Advertisement
Menurutnya, persoalan tidak akan kunjung selesai jika kebijakan menaik-turunkan harga BBM dikaitkan dengan penyelamatan citra partai pada 2014.
Kenaikan harga secara serempak bagi Sultan adalah kebijakan yang lebih baik ketimbang dengan rencana- rencana pemberlakuan dua harga dan penjualan BBM bersubsidi di SPBU tertentu.
Antrean panjang dan penimbunan BBM bisa saja terjadi dengan kebijakan tersebut.
Hanya saja, kata Sultan, pemerintah pusat berat hati untuk menaikan harga BBM secara keseluruhan. Bahkan Mentri Perekonomian RI Hatta Rajasa memberikan opsi agar wacana kenaikan BBM itu dirumuskan dalam Peraturan Daerah. Menurut Sultan, ini sama saja memindahkan beban pusat ke daerah.
Atas opsi itu, Sultan langsung menyanggahnya kepada Hatta dalam pertemuan seluruh gubernur beberapa waktu lalu.
”Tatkala ini mau pemilu, Apakah DPRD saya [DPRD DIY] juga mau meneken,” kata Sultan Jumat (19/4).
Padahal, lanjutnya, kesulitan pengaturan akibat kebijakan ini tidak hanya dirasakan masyarakat tapi juga akan dialami oleh pengelola SPBU dan pemerintah daerah dalam hal pengawasan BBM bersubsidi agar dikonsumsi oleh orang yan berhak.
“Logikanya dengan kenaikan harga harusnya ada peningkatan service bagi masyarakat," urai Sultan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- PGRI Sleman Berharap Ada Bimtek Digitalisasi Pendidikan
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
Advertisement
Advertisement