Advertisement

SEPUTAR MERAPI : Banyak Dilintasi Truk, Jalur Evakuasi Merapi Rusak Parah

Redaksi Solopos
Sabtu, 20 April 2013 - 09:07 WIB
Maya Herawati
SEPUTAR MERAPI : Banyak Dilintasi Truk, Jalur Evakuasi Merapi Rusak Parah

Advertisement

[caption id="attachment_398658" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/04/20/seputar-merapi-banyak-dilintasi-truk-jalur-evakuasi-merapi-rusak-parah-398657/jalur-evakuasi-merapi-solopos-agoes-rudianto" rel="attachment wp-att-398658">http://images.harianjogja.com/2013/04/jalur-evakuasi-merapi-Solopos-Agoes-Rudianto-370x245.jpg" alt="" width="370" height="245" /> Foto Jalur Evakuasi Merapi
JIBI/Harian Jogja/Agoes Rudianto[/caption]

SLEMAN-Jalur evakuasi bencana erupsi Gunung Merapi di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman mengalami kerusakan parah.

Advertisement

"Tingginya aktivitas dan lalu-lintas truk pengangkut pasir di jalur evakuasi mengakibatkan dari hari ke hari kerusakan semakin parah, terutama pada musim hujan," kata Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto, Sabtu (20/4).

Menurut dia, pemindahan rute jalan truk pengangkut pasir ini mendesak, karena kondisi kerusakan di jalur-jalur evakuasi Merapi kian bertambah parah.

"Ratusan truk bermuatan material Merapi melintas setiap harinya. Selain itu, tidak sedikit di antara truk yang mengangkut muatan melebihi tonase," katanya.

Ia mengatakan, akibat tingginya aktivitas truk pengangkut pasir dan batu tersebut lapisan aspal jalan yang merupakan jalur evakuasi terkelupas hingga truk yang melintas akan membuat lubang di jalan beraspal itu seperti parit kecil.

"Kondisi ini sudah terlihat di jalan yang menuju ke daerah normalisasi mulai dari Dusun Gondang hingga ke utara hingga Dusun Kopeng. Jika turun hujan sudah seperti kubangan. Hingga kini belum ada penanganan yang berarti pada jalan-jalan yang merupakan jalur evakuasi warga ini," katanya.

Heri mengatakan, atas hal ini pihaknya akan berupaya membuat jalur khusus angkutan material di sebelah barat Sungai Gendol yang berjarak sekitar 300 meter dari bibir sungai.

"Jalur ini sebenarnya sudah pernah digunakan warga sebelum erupsi Merapi 2010 silam. Namun pascabencana itu, jalur transportasi ini mengalami kerusakan parah karena tertimbun material vulkanik Merapi," terangnya.

Pembangunan jalur baru ini, imbuhnya, merupakan prioritas utama yang harus segera diwujudkan karena jalan kabupaten tersebut, juga menjadi jalur transportasi bagi para wisatawan yang hendak menuju ke objek wisata di Kaliadem, Kepuharjo.

"Kalau bisa makin cepat semakin baik karena ke depan jalur itu bukan hanya untuk evakuasi bencana Merapi tetapi juga untuk jalur wisata," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

80 Persen Lebih Warga Gaza Mengungsi Sejak Serangan Israel 7 Oktober

News
| Selasa, 05 Desember 2023, 15:07 WIB

Advertisement

alt

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya

Wisata
| Jum'at, 01 Desember 2023, 19:12 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement