Advertisement

Harian Jogja

Mahasiswa Luar Daerah Minta Jangan Komersialisasi Konflik

Rabu, 24 April 2013 - 15:56 WIB
Maya Herawati
Mahasiswa Luar Daerah Minta Jangan Komersialisasi Konflik

Advertisement

[caption id="attachment_399913" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/04/24/mahasiswa-luar-daerah-minta-jangan-komersialisasi-konflik-399911/demonstrasi-mahasiswa-harian-jogja-sunartono-2" rel="attachment wp-att-399913">http://images.harianjogja.com/2013/04/demonstrasi-mahasiswa-Harian-Jogja-Sunartono1-370x277.jpg" alt="" width="370" height="277" /> Foto Ilustrasi Demonstrasi Mahasiswa
JIBI/Harian Jogja/Sunartono[/caption]

JOGJA-Puluhan mahasiswa dengan mengenakan pakaian asal adat masing- masing menggelar apel kebhinekaan di halaman Gedung DPRD DIY, Rabu(24/4).

Advertisement

BACA JUGA:  TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023

Mereka adalah mahasiswa asal Aceh, Riau, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Bali, Maluku, Papua yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah (IKMD) Jogja.

Dalam upacara itu, mereka membacakan petisi bersama untuk menjaga Jogja : The City Of Tolerance.

“Kami mahasiswa daerah berbeda SARA tapi tetap satu untuk perdamaian,” kata Ketua IKPMD Munajar, di sela- sela aksi.

Munajar prihatin dengan tindakan kekerasan yang terjadi belakangan terakhir justru di dipolitisir untuk saling mendiskriminasi.

Dampaknya, Jogja yang selama ini dikenal sebagai kota berhati nyaman menjadi kota diskriminatif di mata orang luar sehingga bertentangan dengan semangat keistimewaan.

Atas dasar tersebut, IKPMD Yogyakarta menuntut pemerintah mampu mengembalikan citra kota ini seperti dahulu. Sebagai wilayah yang aman maupun nyaman untuk didatangi dan ditinggali. Termasuk menuntut penuntasan tindakan kekerasan dan kekerasan oleh siapa pun.

Untuk mengembalikan Jogja sebagai kota yang nyaman itu, mereka juga menuntut agar pemangku kepentingan di Pemerintah DIY, mulai dari Gubernur, Polda, Korem bertanggung jawab atas kasus-kasus kekerasan dan konflik sosial di DIY.

“Bukan malah mengkomersialisasikan konflik di masyarakat,” katanya.

BACA JUGA:  Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Pariwisata Bantul Harus Terus Berbenah

Pariwisata Bantul Harus Terus Berbenah

Jogjapolitan | 3 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Baca Koran harianjogja.com

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Geser Rusia, Amerika Kini Jadi Pemasok Minyak Mentah Terbesar Eropa

News
| Rabu, 29 Maret 2023, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Deretan Negara di Eropa yang Bisa Dikunjungi Bagi Pelancong Berduit Cekak

Wisata
| Selasa, 28 Maret 2023, 05:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement