Advertisement

DEMAM BERDARAH GUNUNGKIDUL : Saptosari Panen Kasus Demam Berdarah

Kusnul Isti Qomah
Kamis, 20 Juni 2013 - 17:45 WIB
Maya Herawati
DEMAM BERDARAH GUNUNGKIDUL : Saptosari Panen Kasus Demam Berdarah

Advertisement

[caption id="attachment_417902" align="alignleft" width="313"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/06/20/demam-berdarah-gunungkidul-saptosari-panen-kasus-demam-berdarah-417900/fogging-kota-jogja-desi-suryanto-3" rel="attachment wp-att-417902">http://images.harianjogja.com/2013/06/fogging-Kota-Jogja-Desi-Suryanto.jpg" alt="" width="313" height="233" /> Foto Ilustrasi Fogging
JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto[/caption]

GUNUNGKIDUL-Hingga Juni 2013 ini, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Saptosari sudah mencapai angka 17. Angka ini cukup mengkhawatirkan lantaran pada 2011-2012 tidak ditemukan kasus.

Advertisement

Wakil Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Saptosari, Agus Susanto mengatakan 17 kasus tersebut menyebar di lima desa. Dua kasus di Desa Kepek, tiga kasus di Desa Jetis, dua kasus di Desa Monggol, dua kasus di Desa Planjan dan delapan kasus di Desa Kanigoro. Hanya Desa Ngloro dan Desa Krambil Sawit yang sementara ini belum ditemukan kasus DBD.

“Pada 2010 lalu, kasus di Saptosari cukup banyak yaitu 67 kasus. Tapi 2011-2012 lalu, sudah tidak ada kasus sama sekali. Sekarang sampai Juni sudah 17 kasus. Hal ini harus segera ditangani,” papar dia di sela-sela sosialisasi 3M di Balaidusun Cekel, Desa Jetis, Kecamatan Saptosari, Kamis (20/6/2013).

Lebih lanjut, usai ditemukan kasus pada 2010, pemerintah bersama masyarakat sangat aktif dalam meggelar pemberantasan jentik dan mengawasi perkembangannya.
Bahkan terbentuk juru pemantau jentik (Jemantik) di setiap rumah dan aktif melakukan pengecekan.

“Mungkin karena berhasil dan tidak ada kasus lagi, masyarakat jadi lengah dan programnya tidak jalan. Berarti harus dihidupkan lagi dan tidak boleh sampai mati. Apalagi, DBD ittu bisa menyerang segala usia. Jadi harus hati-hati,” lanjut dia.

Adapun sosialisasi Menguras, Menutup dan Mengubur (3M) merupakan kegiatan yang digelar Forum Anak Desa, Forum Anak Dusun serta Karang Taruna Guntur Bumi. Sekretaris Karang Taruna Guntur Bumi, Eko Rahmadi mengatakan, sosialisasi selalu rutin dilakukan meliputi berbagai bidang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal

News
| Jum'at, 19 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement