Advertisement
SEPUTAR JOGJA : Kebanjiran Pendonor Jelang Puasa, PMI Khawatirkan Darah Kedaluwarsa
Advertisement
[caption id="attachment_421580" align="alignleft" width="314"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/07/01/seputar-jogja-kebanjiran-pendonor-jelang-puasa-pmi-khawatirkan-darah-kedaluwarsa-421576/darah-kantong-darah-ilustrasi-reuters-3" rel="attachment wp-att-421580">http://images.harianjogja.com/2013/07/darah-kantong-darah-ilustrasi-reuters.jpg" alt="" width="314" height="209" /> Foto Ilustrasi
JIBI/Harian Jogja/Reuters[/caption]
Harianjogja.com JOGJA-Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Jogja memastikan stok darah menjelang bulan puasa berlebih. Akibatnya, banyak darah yang kemungkinan bakal terbuang, karena masa melewati masa kedaluwarsa.
Advertisement
"Saat ini stok darah kami justru melimpah. Bahkan, kami telah memperkirakan 10 persennya nantinya kedaluwarsa. Hal ini sangat disayangkan," kata Direktur Unit Darah PMI Cabang Kota Jogja, Dindziyat Aliza kepada Harianjogja.com, Senin (1/7/2013) di kantornya.
Menurut dia saat ini terdapat 966 kantong darah, terdiri atas golongan A 201 kantong, B 303 kantong, O ada 446 kantong, dan AB 16 kantong. Jumlah itu diperkirakan bakal semakin bertambah, seiring makin seringnya kegiatan donor darah jelang puasa.
"Inilah yang jadi masalah. Kami sudah meminta agar mereka tidak menggelar donor jelang puasa. Nanti bisa mubazir," tambahnya.
Ia menjelaskan, memasuki bulan puasa hingga Lebaran biasanya permintaan darah mengalami peningkatan sekitar 10% dibandingkan hari biasa. Di sisi lain, jumlah pedonor selama Ramadan mengalami penurunan.
"Biasanya nanti pas puasa turun 50 persen. Padahal, permintaan biasanya tetap dan bahkan meningkat. Kami telah meminta kepada instansi maupun pendonor agar mendonorkan darah saat puasa, tepatnya pada malam hari," terangnya.
Namun, permintaan itu, kata dia, sulit terlaksana. Adanya kekhawatiran di masyarakat, jika melakukan donor darah pada saat puasa mengakibatkan ibadahnya batal membuat ketersediaan darah mengalami kendala.
"Kalau sudah begitu, kami mengantisipasinya dengan mengirimkan surat ke Masjid dan Gereja agar bisa mengadakan donor darah. Untuk masjid bisa digelar malam hari, sementara gereja kan bisa dilakukan siang hari," jelasnya.
Adapun salah satu pendonor, Ardi, 30, mengaku enggan mendonorkan darahnya pada saat puasa. Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) itu mengaku tidak ingin mengambil risiko jika nekat melakukan donor darah pada bulan Ramadhan.
"Lha nanti kalau saya pingsan gimana? Mending saya donor sebelum bulan Ramadhan saja," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Soeharto Dinilai Memenuhi Syarat Diusulkan Pahlawan Nasional
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara YIA Hari Ini dari Stasiun Tugu Jogja ke YIA
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Minggu 26 Oktober 2025
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 26 Okt 2025, dari Jogja ke Kutoarjo
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Minggu 26 Oktober 2025
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Minggu 26 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement



