Advertisement
KURIKULUM 2013 : Sekolah Swasta Keluhkan Kurikulum Baru

Advertisement
[caption id="attachment_431150" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/07/26/kukrikulum-2013-sekolah-swasta-keluhkan-kurikulum-baru-431147/kurikulum-m-nuh-desi-sur" rel="attachment wp-att-431150">http://images.harianjogja.com/2013/07/kurikulum-m-nuh-desi-sur-370x247.jpg" alt="" width="370" height="247" /> JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto
Ilustrasi[/caption]
Harianjogja.com, JOGJA—Satu persatu, sekolah dasar rintisan Kurikulum 2013 mulai mengeluhkan penerapan kurikulum baru tersebut.
Advertisement
Banyak yang harus dievaluasi sehingga pelaksanaan kurikulum yang diterapkan sejak 15 Juli lalu hingga kini belum dilakukan.
Wakil Kepala Bagian Kurikulum SD Johanes Bosco Kanisius Baciro, Tri Indartanta mengatakan, penerapan Kurikulum 2013 masih membingungkan pihak sekolah. Sebab, tema-tema dalam kurikulum tersebut jauh berbeda dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 yang penerapannya dinilai lebih jelas.
“Ibarat es buah, pada KTSP 2006 kami bisa membedakan mana buah ini dan itu. Tetapi, Kurikulum 2013 itu seperti es jus yang sulit untuk dipilah karena semuanya dipadukan. Semua mata pelajaran disatukan, tidak terkonsep dan mengakibatkan kedalaman materi siswa dangkal,” ungkap Tri saat ditemui Harian Jogja di kantornya, Kamis (25/7/2013).
Hingga kini, pihak sekolah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang merupakan implementasi dari silabus sebagai program pengajaran. Untuk sementara, lanjutnya, RPP berpedoman pada RPP yang diberikan saat Diklat beberapa waktu lalu. Dengan kata lain, sekolah tetap memberlakukan Kurikulum 2013 dengan cara memadukan dengan KTSP 2006.
Tri menilai, penerapan Kurikulum 2013 tahun ini terlalu dipaksakan. Termasuk pemberian Diklat yang menurut dia, diberikan secara suka-suka. “Penerapan kurikulum ini hanya membuat anak bisa berfikir, berkembang dan beraktifitas. Itu berbeda dengan KTSP 2006 di mana anak dituntut untuk harus bisa. Oleh karenanya, meski Kurikulum 2013 digunakan, kami tetap menerapkan KTSP 2006 sebagai suplemennya,” kata Tri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
- Dibuka Mulai 14 Juli, Sekolah Rakyat SMA di Bantul Tampung 200 Siswa dari Keluarga Miskin Ekstrem
Advertisement
Advertisement