Advertisement
KORUPSI DANA GEMPA : Enam Fasos Divonis Penjara 2 Tahun
Advertisement
[caption id="attachment_431184" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/07/26/korupsi-dana-gempa-enam-fasos-divonis-penjara-2-tahun-431181/uang-ilustrasi-hengky-irawan-13" rel="attachment wp-att-431184">http://images.harianjogja.com/2013/07/uang-ilustrasi-HENGKY-IRAWAN4-370x300.jpg" alt="" width="370" height="300" /> JIBI/Harian Jogja/Hengky Irawan
Ilustrasi[/caption]
Harianjogja.com, JOGJA — Enam fasilitator sosial dana rekonstruksi gempa 2006 Desa Terong Bantul dijatuhi vonis penjara dua tahun karena terbukti melakukan korupsi.
Advertisement
Sidang yang digelar Kamis (25/7/2013) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jogja itu beragenda putusan untuk enam terdakwa yakni Jaka Sulistyo, Nuryanto, Ngatini, Tulus dan Ribut.
Ketua Majelis Hakim Moch Mawardi memutus keenam terdakwa terbukti sah melakukan tindak pidana korupsi. Hakim juga menjatuhkan hukuman dua tahun penjara dan denda masing-masing Rp 200 juta.
Penasehat hukum Tulus dan Ribut, Kurniawan Sutrisno menyatakan vonis yang dijatuhkan hakim terlalu berat. Hakim tidak memperhatikan keterangan saksi yaitu Lilik Karnaen sebagai Konsultan Manajemen Kabupaten (KMK) yang menyatakan keenam terdakwa tidak menggunakan dana.
"Dana itu kan langsung diserahkan kepada Lilik. Tadi majelis hakim juga menyatakan tidak menjatuhkan ganti rugi karena uang telah dikembalikan. Tetapi kenapa putusannya tetap sama dengan yang menikmati," ungkap dia.
Terkait ini, ia menyatakan pikir-pikir terhadap putusan hakim. Sementara kuasa hukum keempat terdakwa lain Priyana Suharta menegaskan akan mengajukan banding.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




