Advertisement
PEMBUNUHAN GAMPING : Riyanto dan Didi Berkelahi sampai Mati di Tempat Sepi

Advertisement
[caption id="attachment_450395" align="alignleft" width="478"]http://images.solopos.com/2013/09/Rawan-Kriminalitas.jpg">http://images.solopos.com/2013/09/Rawan-Kriminalitas.jpg" width="478" height="345" /> Ilustrasi[/caption]
Harianjogja.com, SLEMAN-http://www.solopos.com/2013/09/22/pembunuhan-gamping-polres-kulonprogo-limpahkan-berkas-ke-polres-sleman-450066" target="_blank">Riyanto, 37, warga Majenang, Cilacap, mengaku sengaja membunuh Didi, 30, demi harga diri. Pasalnya, istrinya Purwanti, 30, dan anaknya dibawa kabur korban.
Advertisement
Saat ditemui di Mapolres Sleman, Riyanto mengaku sakit hati dengan tingkah Didi. Selain menyelingkuhi, korban juga membawa kabur istri bersama anaknya berumur enam tahun.
Bahkan, lanjut dia, dalam keterangan diperoleh dari rekan pelaku, istri dan anaknya itu kerap disuruh bekerja mengamen di Jakarta kemudian hasilnya diminta oleh korban.
Riyanto sebenarnya sudah berusaha merelakan kepergian istrinya. Tetapi satu permintaan yang diinginkan yakni bertemu dengan istri terutama anaknya meski hanya sekali. Bertanya dari satu teman ke lainnya, Riyanto akhirnya mencari korban dan diketahui tengah mengamen di Jogja.
"Awalnya dia [korban] tidak mengakui bahkan malah menuduh istri saya membawa kabur uangnya. Tapi itu tidak mungkin karena saya tahu sifat istri saya. Tetapi setelah saya pegang, dia mengakui," ungkap Riyanto.
Ia mengaku, sempat berkomunikasi dengan korban dan meminta untuk membantu agar bisa dipertemukan dengan istri serta anaknya. Namun korban justru berbelit-belit. "Saya sempat akan pinjam motornya untuk mencari anak dan istri saya yang dilarikan. Tapi dia malah nantang sambil bertanya mau saya bagaimana. Saya sanggupi tantangannya, berkelahi sampai mati cari yang sepi," ujar dia.
Demi ingin bertemu anak istri dan harga diri keluarga, kata dia, tantangan korban pun diterima. Riyanto sepakat untuk bertarung dengan korban sampai titik darah penghabisan. "Kemudian kita berdua mencari tempat sepi untuk bertengkar di sekitar sungai [Bedog], demi keluarga saya terima tantangannya," imbuh dia.
Pada awal pertengkaran, keduanya masih menggunakan tangan kosong. Tetapi Riyanto mendapati kapak milik petani setempat yang tertinggal. Akhirnya diambil sebagai senjata. Ia pun menghabisi nyawa korban dengan kapak tersebut. Kemudian menutupi mayat korban dengan koran dan pasir serta membawa kabur motornya ke arah Wates, Kulonprogo.
Mayat korban ditemukan di pinggiran Sungai Bedog, Pelem Gurih, Desa Banyuraden, Gamping, Sleman, Sabtu (21/9) lalu. Sedangkan Riyanto tertangkap Satlantas Polres Kulonprogo saat melintas menggunakan Motor Honda Vario B 3170 MCO di Pos Kalinongko Wates Kulonprogo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
Advertisement
Advertisement