Advertisement

LUKISAN PAK RADEN : Ditawarkan ke Jokowi, Dibeli Prabowo

Rabu, 02 Oktober 2013 - 13:34 WIB
Nina Atmasari
LUKISAN PAK RADEN : Ditawarkan ke Jokowi, Dibeli Prabowo

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Upaya Pak Raden untuk menjual lukisannya yang berjudul Perang Kembang akhirnya menuai hasil. Lukisan itu secara resmi dibeli Prabowo Subianto pada Selasa (1/10/2013).

Pemilik nama lengkap Suyadi itu sebenarnya berniat menjual lukisan tersebut kepada Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (13/9/2013) lalu. Kala itu, Pak Raden datang ke kantor gubernur secara spontan tanpa memberitahu Jokowi terlebih dahulu.

Advertisement

Sayang, kedatangannya kala itu tidak menemui hasil. Jokowi tidak berada di kantor karena sedang menjalankan tugas. Akhirnya, ia hanya ditemui oleh wakilnya, Ahok.

“Kami tidak tahu apakah Pak Jokowi sudah tahu kalau kami datang atau tidak. Sejauh ini belum ada kelanjutanya karena Pak Jokowi tidak mengontak kami,” kata Prasodjo Chusnato, Manajer Pak Raden saat dihubungi Harian Jogja melalui ponsel, Selasa (1/10/2013).

Dua pekan berselang, Pak Raden justru kedatangan orang yang mengaku utusan dari Prabowo Subianto yang tertarik membeli lukisan Pak Raden.

“Kami memutuskan untuk memboyongnya,” ujar Budi Purnomo Kardjodiharjo Koodinator Media Center Prabowo Subianto yang saat dihubungi Harian Jogja.

Menurut Budi, salah satu alasan ketertarikan Prabowo membeli lukisan tersebut semata ingin membantu Pak Raden yang memang tengah membutuhkan uang untuk pengobatan kakinya. Lukisan tersebut lantas dibeli dengan harga Rp50 juta. Lebih murah dari banderol harga sebelumnya yakni Rp 60 juta.

Lukisan Perang Kembang dibuat pada 2002 dan berukuran 70 sentimeter kali satu meter. Lukisan itu menggambarkan dua pemain wayang bergaya Surakarta yang sedang terlibat duel di sebuah panggung dengan diiringi pemain gamelan.

Adapun duit yang diperoleh Pak Raden dari hasil penjualan lukisan akan dijadikan modal untuk berobat sekaligus biaya hidup sehari-hari.

Seniman berusia 80 tahun itu juga berencana mempergunakan uang itu untuk membuat buku anak-anak tentang wayang orang dan wayang kulit.

Pak Raden merasa terketuk untuk membuat buku tersebut karena ia prihatin dengan minimnya buku anak-anak tentang seni tradisional. Seiring perkembangan zaman anak-anak saat ini lebih meminatii buku yang datang dari mancanegara terutama komik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Dalami Dugaan Keterlibatan Petinggi Parpol di Kasus Korupsi Kementan

News
| Jum'at, 08 Desember 2023, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul

Wisata
| Rabu, 06 Desember 2023, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement