Advertisement

Di Tengah Hujan Abu, Edi Bowo Nurcahyo Diperiksa Kejati DIY

Jumali
Sabtu, 15 Februari 2014 - 13:32 WIB
Nina Atmasari
Di Tengah Hujan Abu, Edi Bowo Nurcahyo Diperiksa Kejati DIY

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Tersangka kasus dugaan korupsi dana hibah untuk klub sepak bola Persiba Bantul Edy Bowo Nurcahyo (EBN) tetap memenuhi panggilan penyidik Kejati DIY, meski abu vulkanik menyelimuti DIY akibat erupsi Gunung Kelud, Jumat (14/2/2014).

EBN datang ke Kantor Kejati DIY pada pukul 09.00 WIB ditemani penasihat hukumnya, Bimas Ariyanta dan Muslih A Rahman. Ketiganya mengenakan masker saat memasuki ruang pemeriksaan lantai 3 gedung Kejati DIY.

Advertisement

Sementara hal yang cukup kontras justru terlihat di kantor Kejati. Jika pada hari biasa, banyak berlalu lalang jaksa dan staf kepegawaian di tempat tersebut, kemarin hal itu tidak terjadi.

Kantor yang terletak di Jalan Sukonandi No.4 itu sepi. Hanya ada beberapa pegawai dan jaksa yang masuk.
Kasi Penkum Kejati DIY Purwanta Sudarmadji yang dikonfirmasi koran ini mengakui jika keberadaan abu vulkanik sedikit banyak mengganggu aktivitas pegawai dan jaksa di tempat tersebut.

Akan tetapi dia memastikan pemeriksaan untuk sejumlah kasus tetap berjalan seperti biasa. "Soal pemeriksaan bersifat fluktuatif, karena kondisinya seperti ini," jelasnya.

Kasi Penuntutan sekaligus salah satu penyidik kasus dugaan korupsi Persiba, Mei Abeto Harahap yang ditemui secara terpisah mengaku pemeriksaan untuk EBN tetap berjalan seperti biasa.

"Masih tetap jalan. Hari ini materinya masih seputar verifikasi pencairan dan pertanggungjawaban," ujarnya.

Abeto juga mengungkapkan dalam pemeriksaan itu, dia juga menanyakan mengenai tanda tangan pencairan anggaran yang dilakukan tersangka. Menurut dia, EBN tidak banyak menyangkal mengenai bukti yang disodorkan penyidik. "Dia membenarkan soal tanda tangan itu," tandasnya.

Disinggung mengenai pernyataan pengacara tersangka Idham Samawi, Augustinus Hutajulu mengenai adanya bias pemahaman mengenai keberadaan dan kewenangan Persiba dan Pengcab, Abeto menandaskan jika Persiba adalah klub profesional.

"Kalau tidak profesional kenapa bermain di Divisi Utama saat itu? Kenapa bisa kontrak pemain asing?" ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Program Desa Bersih Narkoba Bisa Menggunakan Dana Desa

News
| Selasa, 23 April 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement