Advertisement
Ratusan Ribu Bidang Tanah di Gunungkidul Belum Bersertifikat
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Tahun ini Kabupaten Gunungkidul kembali mendapat bantuan program nasional agraria (Prona) sebanyak 6.000 bidang tanah. Bantuan program sertifikat tanah secara gratis itu menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 9.570 bidang.
Kepala Kantor Pertanahan (BPN) Gunungkidul Yohanes Supama mengatakan, bantuan prona tersebut dari BPN pusat. Selain prona, bantuan sertifikat gratis sebanyak 300 bidang tanah juga diberikan untuk bidang pertanian sebanyak 100 bidang, nelayan 100 bidang dan 100 bidang untuk perumahan rakyat.
Advertisement
Menurut Yohanes, prona untuk mempercepat pensertifikatan tanah secara nasional yang ditargetkan mencapai 5 juta sertifikat tahun ini. “Prona tahun ini Gunungkidul dapat alokasi hanya 6.000 bidang,” kata Yohanes, Selasa (25/2/1014).
Bantuan prona ini akan menyasar warga di 17 kecamatan se-Gunungkidul. BPN menargetkan pemberkasan prona ini selesai pada akhir Maret mendatang sehingga sertifikat segera dibagikan.
Kendati demikian, Yohanes menyatakan prona hanya untuk penerbitan sertifikat tanah. Sementara pengurusan surat-surat balik nama, pengukuran dan pematokan tetap dikenakan biaya.
Berapa biayanya? “Tergantung kebijakan desa masing-masing melalui perdes,” ucap Yohanes.
Yohanes berharap adanya bantuan prona bisa menyadarkan warga untuk membuat sertifikat tanahnya demi legalitas hukum. Tahun ini masih ada 283.800 bidang tanah di Gunungkidul yang belum bersertifikat. (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menkeu Tunggu BNPB Ajukan Dana Tambahan untuk Banjir Sumatera
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Sistem OSS Bermasalah, Izin Usaha di Sleman Terhambat sejak Oktober
- Donat Maryam, Kisah Sukses dari Bantuan PKH
- Kelurahan Rejowinangun Jogja Kembangkan Sabun Power Liquid
- Pakar UGM Ingatkan Industri Wisata DIY Waspadai Cuaca Ekstrem 2025
- Hari Disabilitas Internasional, Pendidikan Khusus Hadapi Kendala Finan
Advertisement
Advertisement



